Temennya Omsqu

"Oh iya Vbi Djenggotten temenku di facebook, kadang kami suka ngobrol." kataku ke temen yang demen komik2nya Vbi. Seneng lah kenal ama komikus best seller.
"Ustadz Felix ngasih nomer hp nya, kalo mau aku ada nih." kataku ke temen. Senenglah pernah dibales emailnya ama Ustadz kondang (walaupun ga kenal hahaha).
"Kapan hari Hasan Al Jaizy bilang di inbox bla bla bla.." kataku ke temen. Hahaha seneng tentu aja pernah ngobrol ama beliau.
"Kemaren sholat ama Saipul Jamil, trs dia ngajak salaman." kataku ke temen. Halah, Saipul Jamil mulu. Coba search namanya di blog ini bakal muncul banyak.  Lha wong emang tiap sholat di Masjid Al Musyawaroh Kelapa Gading bakal ketemu orangnya (tapi ga kenal juga).

dari FB nya tyas

Rupanya nih, ketika nama seseorang disebut, tiba2 kita -yang pernah berhubungan ama orang yang disebut itu secara langsung- jadi ikut bangga dan seneng. Dan ini terjadi waktu kemaren, temenku di cubicle sebelah bilang ke temenku yang lain, "Woii, angkatane awak dewe (anak STAN) dipilih dadi Direktur Utama BUMN termuda!! Lailly jenenge!" Heboh.
Aku langsung angkat muka.
BUMN? Lailly?
Langsung ke Tyas.

"Lailly siapa?" tanyaku.
Suara mereka agak gaduh. Trs kuulangi lagi pertanyaanku, "San, Lailly siapa??"
"Lailly Prihatiningtias."

Wooooooh. Masyaa Allah.
"Koncoku ikuuuu!!!" kataku sambil langsung nyerocos bercerita.
Hahahahaha. (malu)




Trs aku cerita mamiku, "Mi inget ngga temenku cew tinggi, jilbaban, yang dulu pernah nitip amplop ke Mami buat aku? Dia lagi heboh Mi jadi berita, dipilih Dahlan Iskan jadi Direktur Utama BUMN termuda, baru 28 tahun!"

Hwaaaaa.
Hebat bener Tyas. Masih muda tapi udah dipercayai Pak Menteri, dikasih beban tugas negara begitu berat di pundaknya. Selamat yaa. Semoga barakah Allah Ta'ala senantiasa dilimpahkan kepadanya apapun jabatannya kelak.

Dan pertanyaan yg paling sering diajuin adalah, "Hah! Tyas itu temennya omsqu?! Jadi omsqu umurnya 28 tahun gitu?!"
Yaaaaa kalo soal wajah sih biasa lah dimudain sepuluh tahun mah.
Tapi temen kan bukan berarti temen seangkatan woi!!

Aku ama Tyas awal kenal jaman2 friendster, waktu kami masih muda dulu, sama2 suka ngeblog, chat. Masih banyak tuh komen2 kocaknya Tyas di blog ini -masih ga nyangka euy-. Eh, tapi aku juga lupa awal kenalnya dulu gimana hihihi. Yang jelas sih sama2 arek Jombang, lulusan SMA 2 Jombang dan sama2 alumni STAN, walau beda dekade, haghaghag.

Omong2 soal jabatan tinggi rupanya dulu aku pernah bilang ke Tyas, "Eh ntar kalo kelak kamu jd menteri keuangan, jangan lupa ama aku ya,. Yah minimal aku dijadiin deputi gubernur BI lah, hihihi" ^_^
(khas gayanya omsqu)

Lalu Tyas menjawab, "Woh ndak boleh itu. Nanti seharusnya semua berdasarkan performance. We pay for performance. We choose the right people in the right place. Ga jaman KKN."

Glek
Aku kan guyon, Yas. wkwkwkwk
Rupanya, untuk orang yg ga mungkin jd menteri (kaya aku hihihi) bakal anggep itu guyonan. Tapi buat orang yang memang mungkin bisa jadi pejabat tinggi, tawaran KKN kaya gitu akan ditanggepin serius.

Sekali lagi, selamat ya Yas.

Kalo dulu kamu sering komenin tulisanku di blogku, hari ini kamu yang jadi materi tulisanku. 

Hihihi -ga nyangka euy-.

***

Oh iya. Bahasan tentang Tyas di mana2 akhirnya memunculkan sebuah pertanyaan besar di hati masing2. Di usia muda sudah dipilih sebagai Direktur Utama sebuah BUMN, lalu bagaimana dengan kita sendiri? Apa yang sudah kita capai. Gitu rata2 pertanyaan temen2 yang aku tau, apalagi yang juga sama2 anak STAN, apalagi yang pinternya mungkin sama kaya Tyas begini (soalnya ga semua anak STAN pinter gini, terutama yang nulis ini hahaha).

Akhirnya muncul lah perasaan nelongso, minder, merasa belum mencapai apa2.

"Jangankan bisa kuliah di belanda, kuliah S1 aja dihambat."

"Yang lain udah mencapai mana-mana, kita yang di sini masih mikirin berharap bisa penempatan di homebase"

"Kalo di instansi sini apanya yang berkembang, kecuali perutnya yang berkembang (tambah gendut)."

Kalo dilihat di kacamataku nih, temen2ku main dulu aja sekarang ambil Phd di Australi (ada Kang Deni dan Bayan di sana, hi guys), sementara aku ambil Phd nya di 500600, yang carbonara ukuran reguler pake pinggiran keju. Hihihi.

Sahabat2 fillah temennya omsqu yang senantiasa dirahmati Allah.

Ngga usah gelo (melas) gitu dong. Tiap orang udah dikasih rejekinya masing2 yang terbaik. Sebagai apapun kita yang penting usahakan bisa bermanfaat buat orang lain, aamiin yaa Rabbal aalamiin.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Khairunnaas anfa'uhum linnaas."

Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah)

Dalam pembahasan ini, Mas Ustadz Dularif (beliau hafidz 30 juz, temen seangkatanku lho di kampus -kumat deh ngaku2 temen hihihi) memberi nasehat kepada temen2 semua di Forum Masjid Shalahuddin, "Allah senantiasa memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya. 

Bukankah Allah sudah mengingatkan, bahwa seringkali kita menyenangi atau mencintai sesuatu, padahal itu bukan hal yang baik untuk kita. dan seringkali pula kita membenci sesuatu, padahal hal tersebut sebenarnya baik untuk kita.

Mungkin kita masih inget, Pak Agus DW, ditolak jadi gubernur BI saat pengusulan yang pertama, kemudian diganti usulannya menjadi Pak Boediono. ternyata penolakan tersebut menjadi berkah yang luar biasa bagi Pak Agus dengan "bebas'' nya dia dari pusaran century.
Begitu pula banyak kisah lain yang menunjukkan sayangnya Allah ta'ala pada kita."

Ah bener banget Mas Dul.

Mungkin temen2 masih inget ceritaku di Pahit Di Awal.

Cerita tentang sedihnya dan kecewanya seorang PNS berwajah lugu yang pengen lulus tes sebuah jabatan bergengsi kala itu. Namun ternyata jabatan lain yang lebih bagus yang kemudian diperolehnya.

"..untuk itu." tulis Mas Dularif lagi, "Bagi siapapun kita, tetaplah berpikir positif, tetap berusaha (berikhtiar) mendapatkan yang terbaik, menjaga asa dan harapan kepada sang Pencipta, serta memasrahkan hasil dari semua yang telah kita kerjakan kepada Allah SWT."

Betul2, makasih Mas Dularif atas nasehatnya.

Semoga kita bisa menjadi hambaNya yang bermanfaat ya, Gan, sebagai apapun kita.

Orang2 muda yang hebat akan terus bermunculan, baik populer ataupun tidak. Ada nih satu lagi temenku dan temennya Tyas juga, namanya Reka (seangkatan ama Tyas) yang menjabat di Kemenlu di usia muda, temennya Pak Menteri Marty, bahkan udah jadi pembicara di sidang PBB. Kapan2 deh kutulisin juga tentang Reka, sambil nyelipin kalimat: Jangan lupa bilang "temennya omsqu" gitu. Hihihi.

Ayo berbuat.

Tidaklah sama antara orang mukmin yang berbuat dengan orang yang hanya duduk2 aja do nothing.

Ayo berbuat. 

Apapun sumbangsih kita.

Di bidang apapun karya kita.

Barakallahu fiikum.