Perkenalkan saya anak kost.
Dapet kost2an via googling di internet. Search nama jalan yg sama dgn alamat kantor (dgn asumsi masih satu jalan, pasti deket! ternyata emg deket lah, jalan kaki 500 meter-an kali). Tapi waktu itu aku ngga tau di sebelah mana, yg jelas aku datengin kantor dulu sambil bawa tas travelbag gedeeberat isi pakaian dan pernik2, berikut satu ransel leptop. Ternyata si pemilik kost bilang via telpon, "Datengnya abis maghrib aja ya, di sini lg ga ada orang."
So, aku pun nunggu di masjid kantor, dengan tas gede berat tadi. Kaya pengungsi ga jelas nomeden. Tak lupa aku pun kenalan ama marbot masjid. Dalam perenungan di situ, aku mikir ntar mau ke kost naik apa ya, ke arah mana ya. Kayanya naik ojek paling pas nih. Tapi pangkalan ojek kayanya jauh di ujung jalan sana. Wah harus jalan kaki lagi nih ke pengkolan (sambil ngelirik tas berat).
Usai sholat maghrib eh ada yg manggil2, "Ardian ardian!"
Lho siapa nih, trs kami salaman. Aku memperkenalkan diri. Ternyata dia bilang, "Lho tadi kan udah kenalan di atas!" Haghaghag (malu). Aku emang pelupa banget, maklum udah dewasa (bukan tua).
Kami pun ngobrol2. Ternyata beliau ini auditor senior, mas Gatot temennya ustadz muzni. Beberapa waktu lalu ustadz muzni sempet titip salam, "Huwa shodiqy fil madiun." kata ustadz muzni kira2 begitu via gtalk.
Nah mas Gatot ini kemudian bilang, "ayo kuanterin ke kostnya. dimana sih?"
Alhamdulillah, dianterin naik mobil.
Di mobil beliau blg, "Panggilannya squ ya? aku sering baca tulisanmu."
Alhamdulillah, seneng ketemu pembaca tulisanku. Beliau jg bilang seneng waktu di pengumuman ada namaku masuk ke kantor ini.
Akhirnya sampe lah aku di kost. Dan yg bikin amazing adalah deket banget dgn masjid Ash Shalihin, alhamdulillah. Kamar kost ku menyediakan kasur springbed tumpuk tanpa sprei, lemari plastik, kipas angin dan kamar mandi dalam. Ngga nyangka, jd anak kost lagi. Ada enam belas kamar di situ, dan sampe cerita ini kutulis aku blm kenal satupun orang. Cuma mesem doang kalo papasan.
Usai naro2 barang, mandi, aku pun lgsg mengunjungi rumah Allah utk sholat Isya'. Ternyata di masjid lagi ada kajian! Wow wow wow. Ada ustadznya duduk di depan bahas tafsir sementara bapak2 duduk-duduk melingkar. Alhamdulillah, ternyata setiap ba'da maghrib ada kajian di sini, bergantian kadang tafsir Ibnu Katsir, kadang kitab syarah Bulughul Maram, dan berakhir menjelang adzan Isya' berkumandang. Rejeki banget ngga sih, alhamdulillah.
Oh iya, masjid Ash Shalihin ini jamaahnya bermanhaj salaf. Bisa kulihat dari kitab2 nya yg berjejer2 di rak, pembukaan ustadznya baca khutbatul hajah "innalhamdalillah nahmaduhu..dst" [1], lalu penampilan sebagian besar jamaah yg berjenggot [2] dan bercelana tidak isbal [3]. Ketika muadzin berdiri utk iqomah, jamaah pun seperti cepet2an menuju shof terdepan [4]. Shof nya juga luruuus dan rappppat kaki rapat pundak [5]. Imam nya bersuara emas, bagus bener bacaannya, mirip2 murotal mp3 gitu. Ba'da subuh sampe syuruq beliau suka murojaah sendirian bawa Al Qur'an kecil. Kami berkenalan, "Ustadz mondok dimana dulu?" tanya dia. Aku mesem2 malu, "Ngga kok tadz, belajar2 ndiri aja." jawabku hihihi.
Dan yg luar biasa, di deket masjid ada warung bubur ayam!
Apa? Bubur ayam? Iya bubur ayam, pake sate usus.
Ngga breakfast ngga dinner, bubur ayaam mulu makananku. Sampe sungkan ama yg jual. Jangan2 dia mikir, "Ni orang kok makannya bubur ayam mulu." Hihihi abis seneng banget, makanan mewah nih. Demikian lah rutinitas anak kost setiap hari. Usai turun masjid abis isya' aku pun mulai aktifitas masjid> bubur ayam> alfamart> laundry > kost. Begitu terus muter2. Sesekali aja beli nasi uduk atau warteg.
Tapi aku cm seminggu aja kok kostnya. Goodbye sampe di sini. Karena minggu depan ini keluarga kecilku akan kuboyong kontrak di Bekasi. Kapan2 aku ceritain lagi ya. Mau ngga diceritain? Awas kalo ngga mau! Hhihihi. Dadadada, sampai jumpa lagi di Boys Go West.
Ilal liqo'.
Catatan hadits: _____________
[1] Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu, beliau mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajari kami khutbatul hajah … –sebagaimana lafal di atas– ….” (H.r. Abu Daud, An-Nasa’i, Al-Hakim, Daud Ath-Thayalisi, Imam Ahmad, dan Abu Ya ‘la; dinilai sahih oleh Syekh Al-Albani)
[2] Dari Abi Hurairah radhiallahu ‘anhu: Bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam : Cukurlah kumis kamu dan peliharalah jenggot kamu. (HR Muslim)
[3] Dari Mughirah bin Syu’bah Radhiallahu’anhu beliau berkata: “Aku melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mendatangi kamar Sufyan bin Abi Sahl, lalu beliau berkata: ‘Wahai Sufyan, janganlah engkau isbal. Karena Allah tidak mencintai orang-orang yang musbil’” (HR. Ibnu Maajah no.2892, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Maajah)
[4] Dari Abu Hurairah, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda :
“Kalau seandainya manusia mengetahui besarnya pahala yang ada pada panggilan (azan) dan shaf pertama kemudian mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali dengan undian maka pasti mereka akan mengundinya. Dan kalaulah mereka mengetahui besarnya pahala yang akan didapatkan karena bersegera menuju shalat maka mereka pasti akan berlomba-lomba (untuk menghadirinya). Dan kalaulah seandainya mereka mengetahui besarnya pahala yang akan didapatkan dengan mengerjakan shalat isya dan subuh, maka pasti mereka akan mendatanginya meskipun harus dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
[5] Hadits Nu'man bin Basyir radhiallahu anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, “Luruskanlah shaf-shaf kalian (sebanyak tiga kali), demi Allah hendaknya
benar-benarlah kalian meluruskan shaf-shaf atau Allah akan menjadikan
hati-hati kalian bercerai berai. Nu’man berkata: Maka aku melihat
seseorang (dari kami) menempelkan bahunya dengan bahu kawannya, lututnya
dengan lutut kawannya dan mata kaki dengan mata kaki kawannya.” (HR.
Abu Dawud , Ibnu Hibban, Ahmad dan Ash Shahihah)
oke, aku tunggu ya cerita di bekasi...om squ
BalasHapusIkut seneng bacanya, moga barokah mas:-)
BalasHapusBekasinya dimanaaaa...????
BalasHapusAyo mampir ke gubuk kami di Kemang Pratama, Bekasi Barat.... :D
Senantiasa akan ada sekelompok dari ummatku yang selalu nampak diatas kebenaran, tidak membahayakan orang yang mencela dan menyelisihi mereka sampai datang keputusan Allah subhanahu wa ta’ala (hari kiamat), sedang mereka dalam keadaan seperti itu.
BalasHapus@newbie: siipp, sabar yaaaa :-)
BalasHapus@fatika : he-em, skrg udah ngontrak, jadi ngga pernah ke masjid dan bubur ayam situ lagi
@vbi : aamiin aamiin, makasih doa nya, buat ms vebi juga ^_^
@reka : kami di bekasi barat juga, eh.. Apa bekasi utara ya :-P
@anonim : itulah ahlus sunnah wal jamaah, yg berpegang pada Al Quran dan As Sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wadallam dgn pemahaman salafush sholih.