Jumat, 09 Desember 2016

Bikin Paspor Dan Suntik Meningitis Gampang

dari ICAN Education Consultant
Ngurus paspor gampang
Loket dibuka jam 8 dan jam 9 aku udah pulang.
Lho cepet amat om? Ga ribet ya?
Engga. Gampang kok.
Jadi gini.
Pertama2 aku nanya2 dulu ke temen2 bagaimana urus paspor. Ternyata sebelum kesana, kita lebih baik daftar dulu via online, dan ini mempermudah hari H nanti di kantor imigrasi.
Googling aja paspor online, bakal nongol paling atas. Isi deh identitas kita di situ. Kalo ngga tau caranya, ada tutorialnya di youtube, gampang banget.
Setelah isi online, ada menu kita harus bayar dulu ongkosnya sekitar 350ribu-an, abis konfirmasi baru lanjut isi paspor online nya lagi. Di situ kita bisa pilih mau bikin paspor di kantor mana dan tanggal berapa. Enak ya? Fleksibel banget. Kantor yg mau kita kunjungi ngga harus sama dengan KTP kita. Maka aku pun memilih kantor imigrasi di kelapa gading.

Dari pendaftaran via online itu, kita dapet bukti pendaftaran paspor onlinevia email yang bisa kita print dan bawa ke kantor imigrasi. Inget, satu orang satu email. Jadi kalo yang daftar bikin paspor 3 orang ya tiga2nya punya email masing2.
Jangan lupa siapin semua persyaratan yg diminta, asli dan fotokopi, ada KTP, KK, Akte kelahiran / ijazah / surat nikah dan lain sebagainya. Jangan lupa bawa materai. Andai pun persyaratan kurang, di sana disediain fotokopian dan jual materai kok. Jangan kuatir. Eh iya untuk pegawai negeri bawa surat pengantar dari kepala kantornya.
Baru deh pada hari H, kami bertiga kesana.
Aku antri di depan pintu kantor imigrasi kelapa gading sekitar jam setengah tujuh. Antrian panjaaaaaang mengular. Jam tujuh pintu kantor baru dibuka. Kantornya rapi, bersih dan dingin. "Saya udah daftar online." kataku. Dapet nomor antrian dan nunggu loket di buka jam 8. Ternyata kebanyakan yang dateng itu belum daftar onlen. Alhamdulillah walaupun antrian panjang begitu, aku dpt no urut 6 sebab udah daftar duluan via internet.

Jam 8 baru loket dibuka.
Tiba giliran dipanggil, disuruh menyerahkan persyaratan2 yang harus dibawa. Termasuk dokumen2 asli ditunjukin ke mbaknya. Sudah lengkap, maka kami diberi nomor urut lagi untuk wawancara dan foto.
Kami bertiga duduk lagi bersama ratusan orang lainnya. Walaupun sangat rame tapi hampir semua kebagian duduk.

Jumat, 02 Oktober 2015

Kumpul Temen-Temen "Gokil"

rancamaya dot com
Tiga hari yg lalu, aku terpilih diundang workshop materi komunikasi di Bogor selama 3 hari bersama temen2 kreatif DJP lain (sekitar 30-an peserta) dari seluruh Indonesia untuk diadu lagi karyanya. Mulai dari penulisan artikel, logo, tagline, desain poster, print ad, storyboard iklan, video, hingga bikin lagu dan jingle iklan. Kamu2 rekan sejawat yg punya potensi di seputaran ini, siap2 aja buat coba ikutan acara kaya gini next time.
Narasumber (sekaligus jurinya) adalah orang2 iklan dari Macs909 yg udah langganan award Citra Pariwara: Pak Yanto, Om Budiman Hakim, Om Rizky Nur Zamzamy dan Kang Asep. Pada jago2 banget, dan renyah penyajiannya. Recommended instruktur lah pokoknya. Googling aja Macs909 dan lihat karya2 masterpieces mereka yg udh banyak kita sering lihat.
Selain itu, ada juga narasumber tamu Pak Bi pakarnya branding dan putrinya Tya Subiakto utk urusan jingle iklan.
Itu soal narasumber. Skrg soal temen2 peserta. Sungguh senang dan bangga kumpul dgn temen2 kreatif yg karyanya sungguh "gokil". Udah kaya kerjaan pro. Bukan cuma kami yg terperanjat, itu orang2 Macs909 berulang kali bilang becanda: mau ngga kerja di iklan, atau ga pantes yg gini ini kerja di pajak, dan semisalnya.

Omsqu bikin apa?

Senin, 29 Juni 2015

Pengen Jadi Baik 2 Sudah Terbit

Alhamdulillah, setelah dikerjain selama kurang lebih sembilan bulanan (atau delapan bulan ya) akhirnya komik Pengen Jadi Baik 2 telah terbit. Bersama komik PJB 1 yg juga cetak ulang buat nemenin yg kedua ini.
Di bukuku yang ini beberapa temen turut ikutan nulis endorsment sebagai bentuk support: Ada komikus super best seller pionir komik dakwah di Indonesia, ada komikus Al Fatih 1453, ada komikus internasional DC Comics (dan pernah di Marvel juga), ada salah satu ilustrator terbaik Indonesia dari Caravan Studio dan ada juga animator Darul Arqam Studio (yg udah sering kita simak video2 dakwahnya Ustadz Nouman Ali Khan di youtube). 
Alhamdulillah, terimakasih banyak temen2 atas komen2 antum di bukuku. 

Mudah2an -sebagaimana komik pertama-, semoga komik ini pun bisa diterima di masyarakat, bisa menghibur sekaligus semoga kisah2 di dalamnya bisa menjadi ilmu yang bermanfaat buat kita semua. Komik ini adalah kelanjutan yg lalu, kisah tentang Abah, Kevin dan Mama K setelah pindah di Jakarta. Temen2 yg mau beli buku bertandatangan komikusnya bisa pesen di aku sejak Mei, tapi kalo sekarang ya udah closed. Mohon maaf jika banyak yg belum kebagian. 

Kamis, 16 April 2015

Tak Ingin Lama-lama Berpisah

dari mediabaca dot com
"Dadaa dadaaa.." kata mama K sambil lambai2kan tangan dari rumah, sejak aku dorong motor keluar, nutup pager dan naik ke atasnya. Maksudku ke atas motor ya, masa naik ke atas pager.
Eh ada bapak2 naik motor lewat, sambil tangannya lambai2kan tangan di pundaknya. Wajahnya menghadap ke depan, tapi tangannya mengarah ke belakang.

Ah si bapak ini mungkin sedang melambaikan tangan kepada istri dan anak2nya yg berdiri di depan pagar sambil lambai2kan tangan.

Suatu pagi dua motor beriringan sejak dari rumah, motorku dan motornya Mama K.
Sampai di perempatan aku harus terus, sementara Mama K dan Kevin harus belok kiri. Kevin lambaikan tangan, kubalas.
Lalu kutengok lagi, K masih lambaikan tangan.
Kutengok lagi dikit, mereka makin menjauh dan K masih gigih lambaikan tangan. Seakan2 sampai habis kesempatan yg ada (papa nya tak tampak lagi), baru mgkn dia bakal udahan.
Kita memang selalu ingin bersama dengan yang kita cintai ya.

Senin, 16 Maret 2015

Batal Ngaji, Tapi Tetep Dapet Ilmu

gambar dari loupiote dot com
"Saya ini masih jauh dari agama.." begitu kata Pak Fulan tetanggaku -sebut saja demikian namanya- saat duduk menunggu di majelis ilmu.
Seingetku, ini adalah kali ketiga Pak Fulan duduk bersama di masjid Jannatul Firdaus, Bekasi, menyimak kajian kitab hadits Arba'in Nawawi bersama Ustadz Nuzul Dzikri, Lc hafidzahullah. Selama menunggu kedatangan Al Ustadz, kami berdua bercakap-cakap.
Pak Fulan kala itu bercerita tentang dua temannya (yg satu batak, yg satu manado),
"Hari minggu begini dulu kalo di kost, mereka berdua ke gereja, saya di rumah sendirian." ceritanya.
Siapa sangka kedua temannya tadi dua2nya masuk Islam, alhamdulillah.

Aku pun menyimak kala Pak Fulan bercerita tentang masa lalunya, hingga akhirnya panitia kajian mengumumkan bahwa ustadz qadarallah berhalangan hadir, sehingga pengajian pun dibatalkan. Para jamaah lantas bubar pulang ke rumah masing-masing.

"Ayo kita makan yuk ke bebek Slamet." ajak Pak Fulan bersama istri dan anaknya mentraktir kami sekeluarga. Akhirnya dari masjid kami pun menuju Bebek Slamet di harapan indah. Di situ lah kami melanjutkan obrolan.

Pak Fulan ini dulunya miskin. Sempet kerja nggoreng aspal di jalan di Palu.
"Oo.. kerja kontraktor?"
"Bukan.. Bukan! Itu yang berdiri di jalan nggoreng aspal."
Oalah. Aku terdiam. Membayangkan masa muda Pak Fulan yg berdiri di jalan, berpanas2 bersama pekerja2 yang lain.

Rabu, 25 Februari 2015

Kultwit Gunting CC

dari tawanita blogspot
Berikut ini kultwit @pengenjadibaik yg kushare di sini,
berdasarkan cerita dari akhuna Polan, salah satu sodara kita di sini yg semoga Allah Ta'ala menjadikan berbagi kisahnya ini menjadi peringatan bagi kita semua dan sekaligus menjadi pemberat amal shalih ybs di yaumul akhir.

1.Assalamualaikum. Hari ini aku mau kultwit ttg cc alias kartu kredit. Khusus hari ini bahas cc ya. Bukan aa,bb,atau dd. #guntingcc
2.Aq tdk pernah punya cc.Insyaa Allah mudah2an tdk pnh punya.Knp?Alasan ptama sebab cc sgt dkt dgn riba.Sgt mudah jatuh ke dlm riba.#guntingcc
3.Alasan kedua,sebab cc bs bikin kita sgt2 konsumtif.Ngga ada remnya.Pdhl berkali2 kutekankan Direm Dulu.Tp yg ini malah ga ada rem.#guntingcc
4.Duit ga punya,tp pengen sesuatu,lgsg gesek=hutang. Pdhl seharusnya kalo duit ga punya ya direm dulu.CC bikin jd super konsumtif.#guntingcc
5.Banyak tawaran menggiurkan, diskon2 ini itu.Bunga 0% pula. Kapan lagi? Akhirnya gesek.Whatthaa.. -->> ini perilaku konsumtif.#guntingcc
6.Tp kan ga riba om?Sbnrnya keuntungan fasilitas bunga 0% itu kita peroleh dr seseorang di luar sana (entah siapa) yg tercekik riba.#guntingcc
7.Banyak sdh temen2 dan kerabatku yg terpuruk, jatoh, tutup lubang gali lubang, disebabkan cc ini. Hati-hati ya gaes.Beneran.#guntingcc
8.Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mewanti2 banget soal berhutang.Hindari kalo bisa.Tp cc justru memudahkan kita utk berhutang.#guntingcc
9.Bahkan saat kita ga perlu berhutang (bukan darurat), tawaran menggiurkan harta dunia membuat kita gampang2 berhutang.#guntingcc
10.Belum lagi soal riba nya ya.Telat sedikit dari jatuh tempo, kamu jatuh ke lembah hitam bernama riba. So, tinggalin cc.Jahat beud.#guntingcc

Jumat, 09 Januari 2015

Action: Komunitas Bebas Riba!

Assalamu'alaikum.
Ini adalah tulisanku kelanjutan dari trilogy Direm Dulu yang kapan hari sudah temen-temen baca atau unduh ebooknya.
Yuk kita lanjutkan kepada action!

dari ridwanaz dot com
Suatu hari, temenku Mas Top di forum masjid Shalahuddin bercerita tentang obrolan bersama temennya, bahwa urut-urutan kita berhutang piutang dalam rangka pengen jadi baik tuh, kurang lebih misalnya begini:
1. Awalnya seseorang punya hutang riba.
2. Lalu punya hutang di bank syari'ah.
3. Lalu punya hutang yg murni syar'i
4. Lalu tidak punya hutang, alhamdulillah
5. Lalu bisa menghutangi orang lain secara syar'i
6. Lalu meringankan / membebaskan hutang di poin 5 tadi
7. Lalu membantu melunasi hutang orang lain

Nah kita sekarang lagi di poin yg mana? Jawab dalam hati aja ya. 
Biar cuma kita sendiri yang tahu.

Percayalah teman-teman, biidznillah, jika kita benar-benar bertekad menjauhi riba maka Allah Ta'ala akan memberikan jalan keluar.
Suatu hari seorang sahabat baik bertanya kepadaku, apakah aku udah punya rumah di Jakarta? Kujawab, "Belum, aku kan ngontrak (cerita ini udah kutuangkan di komikku Pengen Jadi Baik)".
Lalu dia bertanya lagi, "Ngga pengen punya rumah di Jakarta?"
Kemudian dia menawarkan untuk membangunkan rumah!
What? Ngga ada angin ngga ada hujan?
Cukup uang muka aja aku adanya berapa, sisanya biar dia pinjami secara syar'i.
"Ngutang ama aku aja, ngga pake bunga deh." katanya ringan.

Senin, 15 Desember 2014

Bermaksiyat Kala Sendiri



Dalam sebuah kajian, Ustadz Ahmad Zainuddin Lc hafidzahullah berkata, "Imannya ngga jujur!" sambil memberi ilustrasi ketika ada ikhwan berjenggot, bercelana tidak isbal, atau sebutlah seorang akhwat berjilbab lebar yang ternyata di rumah masih menonton acara ngga bener di televisi (sinetron, gosip infotainment, atau musik2). "Imannya ngga jujur!" ketika kemudian ada tamu dateng, lalu tv nya buru2 dimatikan, "wah itu yg dateng temenku ngaji di masjid Astra Sunter." Orang ini ternyata lebih takut kepada temannya ngaji, daripada takut kepada Allah Ta'ala.

Yaa ikhwah.
Di kala bersama orang banyak, tampaklah keshalihan kita. Bahkan orang menyangka kita ini ahli ilmu, subhanallah. Padahal sesungguhnya bukan begitu. Abdullah bin Mas’ud radhiallahu anhu berkata, "Bukanlah ilmu itu diukur dengan banyak­nya (hafalan) riwayat. Akan tetapi pokok dari ilmu adalah ‘Khashyah’ (rasa takut) kepada Allah."
Tapi di kala seorang diri, masuk ke dalam kamar tanpa ada seorangpun yg tau, pintu ditutup, lalu kita bermaksiyat. Seakan lebih takut pada pandangan manusia daripada pandangan Allah Ta'ala.
"Apa ya akhi? Itu, yang di tangan antum!" kata Ustadz Abu Yahya Badrussalam, Lc hafidzahullah saat menjelaskan tentang bab ini.
Gadget. Handphone. Tablet. Blackberry. Laptop. You name it.

Segala apa keburukan bisa dengan mudah kita dapatkan di gadget canggih kita.
Tinggal search aja di google. Cari videonya di youtube. Atau berselancar di situs2 ga bener. Astaghfirullah.
History di browser bisa dihapus, tapi bagaimana menghapus apa yang sudah dicatat oleh malaikat?
Hati2 ya ikhwah, sebab -na'udzubillah- itu bisa jadi penghancur amal-amal shalih kita.

Jumat, 12 Desember 2014

Nyaman Di Dekat Kita

gbr dari kaffah biz
Mama K pernah cerita di sebuah kajian, akhwat2nya dingin dan ngga ramah. Lho katanya ngaji sunnah, kok ga ramah? Tapi banyak juga di kajian yang lain akhwat2nya ramah dan hangat. Walau pun bercadar dan tak tampak senyumnya, namun tampak dari mata, sikap dan ucapannya apakah sedang tersenyum ataukah sedang cemberut. Mama K senang sekali ketika akhwat di sekitarnya baik2, ramah, bagi2 kue segala, masyaa Allah padahal belum kenal sebelumnya. Biasanya ibu2 ini bercakap2 sebelum pengajian, ntar kalo ustadz nya udah bicara baru deh ibu2 ini memegang buku dan alat tulis masing2.

Bagi bapak2 pun begitu. Saling sapa, berjabat tangan, menanyakan kabar. Dari mana, tadi lewat mana, kesini sama siapa, biasanya ngaji dimana, dan semisalnya. Syukur2 bisa nambah teman baru, alhamdulillah.

Rabu, 03 Desember 2014

Yusuf Mansur: Andai Aku Masuk Neraka

Suatu hari di TV, di depan jamaahnya Ustadz Yusuf Mansur (semoga Allah Ta'ala menjaganya) mengajarkan satu ayat untuk dihafalkan bersama-sama satu mesjid. Pemirsa di rumah pun ikut menghafalkannya, termasuk aku.

Tabaarakal ladzii ja'ala fiis samaa-i buruuja (Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang) waja'ala fiiha siraaja (dan Dia menjadikan juga padanya matahari) waqamaram muniiraa (dan bulan yang bercahaya). QS. Al Furqan ayat 61.

Baru satu ayat ini aja yg beliau ajarkan, langsung lengket di kepalaku. Setiap kubaca -insyaa Allah- beliau mendapatkan pahalanya. Belum lagi jutaan pemirsanya yang lain, belum lagi kepada ribuan santrinya, belum lagi dengan ribuan ayat-ayat yang lain yang beliau ajarkan. Insyaa Allah semua itu akan jadi catatan amal shalih buat beliau, aamiin.

Namun Ustadz Yusuf Mansur tetap sangat tawadhu. Beliau berkata kurang lebih begini, misalnya ternyata kelak na'udzubillah beliau masuk ke neraka, mudah-mudahan ada jamaah di sini (di masjid TPI kala itu) atau pemirsa di rumah yang udah masuk syurga kemudian melihatnya, "Lho itu kan Ustadz Yusuf Mansur." lalu atas ijin Allah orang itu memberinya syafaat dan mengajaknya ke syurga.

Aku ikut sedih kala beliau berkata itu.