Selasa, 24 Mei 2011

Curhat Suami-suami Yang Ditinggal Mati Istrinya

Pak Burhan dan Pak Jono sedang berduka. Mereka baru saja kehilangan istri tercinta mereka begitu mendadak, ketika mereka sedang tidak di rumah. Mereka lalu saling bercerita.
"Saya kemaren memang sedang ngga di rumah, karena lagi jenguk putri saya di pondok pesantren." kata Pak Burhan. "Biasanya kami sebulan sekali jenguk ke Bandung, ini putri saya lagi mondok tahfidz. Tapi kemarin ini Bundanya lagi agak ngga enak badan. Pusing-pusing. Jadi di rumah saja katanya. Ya sudah, saya berangkat sendirian deh. Eh baru sampai Bandung sudah ditelpon assisten di rumah, kalau istri sudah meninggal."
"Sama saya juga kemaren lagi gak di rumah, lagi anu.. itu.. anu.. lagi di luar kota ada urusan kerjaan." kata Pak Jono. "Urusan belum keluar, eh maksud saya belum kelar, ditelpon pembantu di rumah kalau istri saya sudah meninggal."
***
"Sebenarnya saya sudah ingetin istri jangan puasa Daud dulu, namanya juga lagi sakit. Tapi dia bilang ah cuma pusing gini saja kok." kata Pak Burhan.
"Sebenarnya saya sudah ingetin istri jangan dateng acara undangan temennya. Biasanya sih acara dugem gitu kan sampai pagi. Apalagi sampai minum-minum." kata Pak Jono. "Tapi dia bilang ngga enak ama temen, palagi ini acara ulang tahun temennya, kan cuma setahun sekali." Padahal setahu Pak Jono, temen istrinya anggota gank ibu-ibu gaul itu ada belasan orang. Dan tiap dugem pasti dapat kenalan lagi kenalan lagi jadi makin sering dong party "ulang tahun"nya. Itu yang masih ulang tahun tanggalan masehi. Belum lagi yang ulang tahun cina, ulang tahun jawa dan ulang tahun tanggalan arab.
***
"Kata asisten di rumah, seharian nganterin ibu ngurusin yayasan, mondar mandir sana sini. Soalnya ada empat anak yatim yang sakit bareng-bareng." kata Pak Burhan. "Begitu sampai rumah sudah malam, ibu bilang ngga kuat. Trus ambil wudhu pake mukenah, ngga tahu mau sholat apa mau ngaji. Eh terus jatuh di ruang tengah, terus meninggal dunia. Innalillahi wa ina ilaihi rojiun."
"Kata pembantu, istri pulang pagi dianter orang-orang, laki-laki, ngga tahu siapa. Dalam keadaan ngga sadar. Pembantu bingung. Kata orang itu sih istri mabok sampai teler." cerita Pak Jono."Istri kemudian ditidurin saja di kamar, ya gitu tidur saja kaya pules, masih pake gaun v-neck dan backless nya. Aduh itu baju-baju mahal kesayangannya, beli waktu kami liburan di Singapura. Eh ternyata sampai siang juga ngga bangun-bangun. Terus anak saya pulang sekolah coba bangun-bangunin tetep ngga bangun-bangun, ternyata sudah meninggal."
***
"Selalu do'akan ibu setiap abis sholat ya?" pesan Pak Burhan kepada putrinya yang baru berusia 14 tahun yang duduk di sampingnya. Ia berjilbab, menundukan wajah cantiknya yang dirundung duka sambil berkata, "Insya Allah, Ayah."
"Tuh dengarin. Do'ain mama, jangan lupa!" pesan Pak Jono kepada putrinya yang juga berusia 14 tahun yang duduk di sampingnya. Putrinya mengenakan tanktop tali spageti di pundak dan hotpants yang sangat pendek. Ia menundukkan wajah cantiknya menghadap layar blackberry, mata nya sembab kebanyakan menangis sejak kemaren. "Iya iya Papa." katanya dengan nada agak jengkel karena saat itu jempolnya sedang mencet-mencet keypad tat tut tat tut. Dia ternyata sedang berduka dan berdoa cara online. Sibuk update status di fb, twitter sekaligus foursquare cek in di kuburan: "Ja auwo,i'm so sad T.T Kenuvu Kemooh mBeel m4m4 akyuh." (ya Allah, aku sangat sedih. Kenapa Kamu ambil mama ku). Sementara seketika teman-temannya langsung pada jempolin, pada retweet dan pada komen: "Eeank zubhur eaa." (yang sabar ya).



*cuma cerpen Gan, fiksi kok,, wkwkwk siapa tahu ada manfaatnya ^_^b

1 komentar: