Masih inget cerita sebelumnya? Masih di malam yg sama. Kami kumpul di rumah salah satu sodaraku. Kekuatan pun disusun. Waktu itu berkumpul sekitar dua juta orang yg siap bertempur dengan membawa persenjataan lengkap. Halah halah, kumat ngaconya. Engga, cuma belasan orang aja, tp orang2 terbaik. Salah satunya adalah Robot. Gatau deh kenapa dipanggil Robot, orangnya kuecil dan kurus. Tp denger2 sih pernah nusuk orang, dan emg pemberani banget.
Robot emang ga tinggal di kampung kami, tapi dia tinggal di desa Candi, desa yg paling sangar, anak2nya tukang berantem dan ganas2. Kebetulan aja si Robot emg suka nongkrong ama aku dan temen2. Setelah ngobrol sana sini, ternyata baru ketauan kalo anak2 tadi itu nyerang kami karena dikira kami pernah ngeroyok temen mereka.
"Jadi suatu hari ada temen mereka lagi lewat sini, eh dipukulin ama anak sini, trs mereka cegat deh siapapun anak sini yg keluar." jelas Robot malam itu. Waah kurang asem, aku jd yg kena sasaran. Ayo kita buru pelakunya. Malem itu jg kami lgsg berangkat lagi. Di tempat keramaian yg sama, salah satu temenku mengenali salah satu pelaku, yg langsung ditarik dan dibawa ke kampung kami.
Si musuh yg tertangkap ini menangis. Ketakutan. Padahal ga ada yg mukul lho, karena Robot emg melarang. Eh ada ding, sodaraku yg anak Makasar, langsung main tonjok aja. Tuh cowok nangis ketakutan kaya anak kecil, idiihh. Tapi intinya, Robot minta supaya masalah di-clear kan. Dan tuh anak jd pembawa pesan, "Bilangin ke temen2mu, ayo ketemuan, diobrolin baik2 biar masalah ga meluas."
Wah ternyata Robot bijaksana juga. Dan si tawanan itu pun lari tunggang langgang dilepas ke habitatnya, untuk menyampaikan pesan dari kami.
Besok malamnya, dua kubu pun bertemu, di sebuah jalan yg panjaaaaaang, jalan menuju kampungku. Ujung yg satu dengan ujung yg lain mgkn seratus meteran. Kami menunggu di ujung yg sini, sementara dari kejauhan tampak puluhan orang berjalan kaki mendekati kami.
Wakzz mereka banyak banget!!! Puluhan. Bener2 mencekam. Kami di sini cm belasan orang. Robot berdiri paling depan. Dia jg ga nyangka musuh yg datang sebanyak ini. Lagian misi yg dibawa kan damai. Robot yg dari kampung lain, bermaksud mendamaikan. Lagian walaupun kurus kecil, Robot cukup disegani. Aku pun menunggu di antara anak2 lain, berdiri di jalan, sambil menatap jauh ke ujung sana. Melihat bayangan yg buanyak itu mendekat.
Deg. Deg. Deg.
Mereka banyak bangetttt, dalam hatiku.
Rombongan itu makin dekat. Keliatan wajah2 mereka yg kejam dan sadis, penuh amarah. Hmmm ga beres nih. Mana tangan mereka ada di belakang, ga tau bawa senjata apa. Aku mulai deg-degan. Insting spiderman ku kembali bergolak, ada yg ga beres akan segera terjadi.
Dan tiba2, zwwwiiiiiing zwiiing. Batu batuan melayang dari arah sana, dilemparin ke arah kami.
Hwaaaaaaa, lariiiiiiiiiiiiii....
Zwing zwiing.
Bletaaak bletaaaakkkk.
Wuuuzzzz wuuuuzzzz... proaak proaaakk.
Batu bata, batu koral besar2 bersliweran di kanan kiri ku, menghantam aspal. Lariiii. yang aku lakukan cuma satu, lariii secepat2nya. Ga usah tengok kanan kiri lagi. Huwaaaaaaaa... Anak2 lain, temen2ku, sodara2ku semua lari terbirit2. Rombongan musuh mengejar sambil terus melempari batu. Sialaaaaannn!!!
Aku lari keluar dr jalan besar. Belok di kegelapan, menerobos kebun2. Di belakangku ada tapak2 kaki yg mengejarku, dekat sekali. Ngga tau berapa orang, aku terus lari menyelamatkan diri. Aku sendirian menerobos semak belukar, gelap, melewati pohon2 bambu, sementara tapak kaki di belakangku semakin ketat menempel. Hoshh. Hosh. Hosshh.
Seluruh tenaga kukeluarkan, aku ga mau tersusul oleh kejaran mereka. Kakiku bergerak makin cepat, terus berlari dan berlari menyelamatkan diri melewati jalan2 setapak yg susah dilalui orang. Tapi tapak kaki itu terus menempel, mengejar di belakangku. Tak-tak-tak-tak-tak.
Siapa sangka tapak kaki yg mengejarku itu tiba2 menyusulku. Aseemmm, ternyata temenku sendiri!!! Siaal!
Trs aku nengok ke belakang. Ga ada yg ngejar.
Wakzz. Kalo gitu buat apa dari tadi aku ngotot lari kaya kesetanan gitu, hihihihi. "Yg lain mana?" tanyaku setelah berhenti berlari. "Ga weruh." jawabnya ngga tau, sambil masih tetep ngos2an.
Aku lalu masuk ke rumahku. Kebetulan udah deket, trs minum air dingin banyak2 glek glek glek. Fiuuuhhh. Bener2 malam yg menegangkan. Yang jelas malam itu aku selamat.
Aku lupa persisnya tapi kayanya malam itu semua anak ngumpet dulu di rumah masing2. Baru pada malam berikutnya kami berkumpul menyusun kekuatan. Rencana pembalasan dendam pun disusun.
-to be continued di Die Hard 3-
Halaaaah... lha wong pada ngacir gitu kok masih mau bales dendam. Dari kemaren kok bilangnya menyusun kekuatan, rencana pembalasan dendam pun disusun, hihihi, belum kapok ya dikeroyok dan disambitin batu kaya begitu.
wakakaka..jadi inget jaman sma dulu, diantara sma kompleks cuman sma 9 yang sering masuk koran karena tawuran, pernah suatu saat sma 9 didatengin sama sma 10, dengan sok gaya, temen2 gw yg cowo bilang gini "ayo keluar, kita adepin, jangan diem aja ntar kita dikira takut"..dah pada keluar eh ga lama balik lagi pake acara lari2 gedebak gedebuk...gw kan heran, what's up???..trus kata salah satu temen cowo gw.."wadoh, areke guede guede, males ah" wakakakaka...cewe2 pada ngakak ngetawain mereka..hahahaha hihihii
BalasHapuswah ada ya kejadian macam pertempuran mafia kayak gt di Jombang my lovely and peaceful city...
BalasHapusUntungnya aku ga pernah tu ngalamin kejadian yang serem2 kayak gt....
mungkin karena aku baek hati dan tidak sombong kali ya mz ;p (hayyah....)
widi: coba kamu yg keluar wid,trs cowok2 musuh itu bakal naksir kamu semua deh,wakakak
BalasHapustyas: tyas jgn takut,klo mengalami kejadian gt,kan ada akyu (kumat ganjen)