Minggu, 01 April 2007

Die Hard 3 with a vengeance

Masih inget cerita tawuran kemaren kan? Setelah diserang puluhan orang, kami pulang ke rumah masing2 dan aku pun masuk ke kamar. Mamiku ga tau sama sekali kalo anak bungsunya yg manis ini (biasanya ngaku ganteng, tp tumben hari ini squ ngaku2 manis hihihi) baru saja terlibat pertempuran bawah tanah (under ground) yg cukup mendebarkan. Aku lalu berbaring terlentang di kamar, berbantalkan lengan, menatap langit2 kamar sambil merenung.



Aku berpikir kalo kaya gini terus ga akan ada abisnya. Harus pemimpinnya duluan yg dikalahkan. Akupun mulai menyusun rencana. Keesokan malamnya aku dan temenku si Robot (hanya berdua) naik sepeda motor langsung menuju ke kampung mereka. Kampung Ngelundo, tempat genk preman itu kumpul. Tujuan kami berdua jelas, mencari otak penyerangan ini. Mencari si pemimpin preman. Aku lupa nama nya, tp biar keliatan garang mari kita sebut dia Panji Tengkorak (halaaah nama norak bgt, tokoh komik jaman dulu yg diperankan Dedi Sutomo di film layar lebar).

Sepeda motor kami pun menyusuri jalan kampung mereka. Di ujung gang, terdapat gardu berlampu redup tapi cukup ramai. Ada belasan orang preman nongkrong di situ. Sebagian gitar2an, sebagian main kartu, sebagian lagi minum minuman keras. Suara ngakak2 mereka membuat suasana malam itu terasa lebih menegangkan.

Brem bremm. Sepeda motor kami berhenti ga jauh dari mereka. Suasana langsung hening mencekam. Semua ngeliatin kami yg turun dari motor.
"Yang mana Panji tengkorak?" tanyaku ke temenku, sambil membuka helm full face ku yg berat dan mahal. Makin berat helm makin mahal. Apalagi helm yg khusus beladiri kaya yg kupake saat itu.


Robot lalu menunjuk seorang cowok tinggi besar berkulit gelap, yg duduk di tengah, di antara anak2 lain. Tubuhnya kekar penuh tatoo. Mukanya agak2 brewok. Rambutnya cepak agak2 botak. Dia menatapku tajam. Seperti berusaha mengenali siapa aku yg tiba2 berjalan ke arahnya.


Aku langsung mendekat. Tanpa sempat dia berkedip, helm berat kuayun cepat ke arah mukanya. Praakk prakkk praaakk. Kupukulkan berkali2 tanpa dia sempat melawan. Lagi, lagi, lagi. Praak praak praakk. Si panji tengkorak terjerembab. Dia kelenger, sementara aku terus memukulinya. Dia kemudian ngga bangun2 lagi. Aku terus memukuli kepalanya, berkali2 sampe si raksasa ini bener2 pingsan.


Nafasku ngos2an. Hosh hosh hosh.
Semua mata terpana. Ga ada satupun di antara belasan orang itu yg bergerak. Semua bengong, ga percaya dengan apa yg mereka lihat. Tidak ada satupun yg berani berbuat apa2. Semua terdiam kaku di tempat masing2 tanpa ada yg berani menyerangku. Mungkin masih shock.


Tiba2.
Huwaaaaaaa, ada teriakan dr kiriku.
Menyusul teriakan di kanan ku. Semua berteriak, akupun waspada.
Ternyata mereka bersorak sorai dengan wajah gembira. Tangan diangkat2. Mata berbinar2. Hip hip huuraay. Hip hip huraaay. Ternyata mereka gembira karena kekuasaan Panji Tengkorak berhasil aku runtuhkan. Mereka semua bahagia. Sebagian preman menitikkan air mata. "Dua puluuuh tahuunn.." kata seorang ibu2 tua yg anehnya ada di antara preman2 itu, "Duaa puluh tahuun."



Ga ada yg tau kenapa ibu2 tua itu bilang dua-puluh-tahun dua-puluh-tahun gitu terus. Mungkin dia niru2 gaya ibu kandungnya Kiki Fatmala. Atau mgkn juga dia ngaku2 kalo masih perawan berumur dua puluh tahun hehehehe.


Atau mgkn juga karena aku berhasil merebut kekuasaan anarki si Panji Tengkorak yg telah menguasai dunia hitam selama dua puluh tahun. Semua bahagia. Akupun kemudian diangkat menjadi ketua geng mereka dan mendapatkan gelar Panji Tengkorak II.


-the end-




Halaaah, cerita fiksi yg ngaco!! Itu kan cuma hayalanku aja, hihihi. Rencana plus hayalan ndeso dan katrok. Aslinya malem itu setelah kami diserang dan disambitin, aku pulang ke rumah. Trs tetap ngumpet di kamar seperti yg tadi. Berbaring terlentang, berbantalkan lengan sambil menatap langit2 dan ngelamun (kumat). Hihihihi.

3 komentar:

  1. Hweee...kirain beneran...
    dah serius2 dibaca juga and sempat mikir ni Mz yan sadis juga...eh ternyata cuma bo'ongan hwehehehehehe....

    BalasHapus
  2. waLahhhhh.............eLeh** kumaha iye.....

    mas** kupikir dah serius tuh cerita....a5L1 Q ketipu dengan ceritramu.....

    SYIAALLLLaaann......

    BalasHapus
  3. wakakakak mohon mangap lahir batin,aslinya cm die hard 1-2 doang,yg 3 mah buat lucu2an aja hihihi

    BalasHapus