Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Suka pake alas kaki ngga kalo di luar rumah?
Suka ya.
Sandal atau sepatu?
Tergantung kebutuhan ya, kadang sandal kadang sepatu.
Kenapa?
Ya biar kaki terjaga kebersihannya. Biar ngga nginjek najis.
Selain itu kuatir sakitnya telapak kaki kita disebabkan -misalnya- nginjek duri, kerikil, paku, peniti atau panas terik matahari.
Ini bahasan di luar rumah dulu ya.
Memang beda di luar dengan di dalam rumah.
Di luar rumah itu ada tanah, ada aspal, kotor, becek, lumpur, debu, ada batu, kerikil, pasir dan mungkin banyak najis. Eh, yang tampak kotor memang belum tentu najis, seperti misalnya tanah dan debu.
Tapi di antara itu mungkin ada najis.
Ada bekas tai anjing (maaf) misalnya. Atau tai kucing (maaf), tai kotok (maaf), maupun ludah orang.
"Emangnya ludah orang najis?"
Engga najis.
Tapi menjijikkan, Gan.
Banyak di luar sana orang yang meludah atau buang ingus sembarangan di jalan.
Jalan yang mungkin kemudian kita lalui.
That's why.. Kita perlu alas kaki untuk di luar rumah agar kaki kita ini terhindar dari begituan.
Sepakat ya?
Owkay.
Sedangkan di dalam rumah itu bersih.
Jauh berbanding terbalik dengan di luar rumah yang masih banyak najis dan barang menjijikan.
Di dalam rumah biasanya dipasangi ubin. Ada memang rumah beralas tanah di mana penguni rumah tetap beralas kaki. Tapi yang dibahas di sini adalah rumah yang dipasangi ubin.
Ada yang ubin abu2 itu, ada yang berlantai semen yang dipoles licin, atau lantai keramik, marmer dan granit.
Rumah berlantai begini memang selalu tampak licin, selalu disapu oleh empunya rumah dan rajin dipel pula biar mengkilap. Insyaa Allah suci dan bebas najis.
Tuan rumah pun bebas berlalu lalang di dalam rumah tanpa alas kaki, karena memang tidak dibutuhkan lagi.
Karena itu...
Bedakan luar rumah dan di dalam rumah dengan melepas alas kaki kalo masuk ke dalam rumah!
Apalagi kalo kita bertamu ke rumah orang.
Jangan sampai sandal kita pake masuk, bisa kotor tuh lantainya. Padahal tadi siang udah dipel, eh sekarang mungkin kena najis yang kita bawa dari sandal kita tuh. Jangan sampai perbuatan kita mengganggu dan menyakiti si tuan rumah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang muslim yang baik adalah yang membuat kaum muslimin yang lain selamat dari gangguan lisan dan tangannya." (HR Bukhari).
Secara adab dan budaya timur pun kita harus melepas sepatu atau sandal saat bertamu di rumah orang, karena menghargai kebersihan rumah orang tersebut.
"Rumah kan bukan masjid om?"
Tapi rumah juga dipake shalat kan?
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Wahai umat manusia, shalatlah kalian di rumah kalian. Karena
sebaik-baik shalat seseorang adalah shalat yang dilakukan di rumahnya,
kecuali shalat wajib. (HR. Bukhari dan Muslim).
Itu lah sebab kesuciannya harus selalu terjaga.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Kesucian
adalah sebagian dari iman.” (HR. Muslim, Ahmad, Ibnu Abi Syaibah, dan Ad Darimi)
"Emang kalo pake sendal luar ngga dilepas kenapa om?"
Ya kotor tadi itu.
Emang bisa menjamin kamu masuk rumah dengan bersandal tanpa membawa najis?
Maka bisa jadi, rumah yang tadinya licin, bersih dan insyaa Allah suci kemudian jadi kotor. Bisa jadi najis di sandal tadi lalu kebawa kemana-mana ke seluruh isi rumah. Dan kalo rumah udah ngga suci, maka ngga bisa lagi dipake sebagai tempat shalat. Karena syarat shalat adalah suci badan, pakaian dan tempat shalat.
Dalilnya adalah dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, "Telah berdiri seorang laki-laki dusun kemudian dia kencing di
masjid Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam , sehingga orang-orang
ramai berdiri untuk memukulinya, maka bersabdalah Rasulullah
shallallaahu alaihi wasallam, 'Biarkanlah dia dan tuangkanlah di tempat
kencingnya itu satu timba air, sesungguhnya kamu diutus dengan membawa
kemudahan dan tidak diutus dengan membawa kesulitan." (HR. Al-Bukhari).
"Eh tapi kalo orangnya ga biasa nginjek lantai gimana? Misalnya gampang masuk angin kalo nginjek lantai dingin."
Ya kan biasa pake sandal kelinci. Itu lho, sandal empuk dan hangat yang kaya di hotel yang memang khusus dipake di dalam rumah. Ada yang bentuk kelinci, angry bird, doraemon, lucu2. Asal memang bersih dan ngga dipake di luar rumah ya gapapa. Yang dibahas ini kan soal alas kaki luar rumah yang dipake masuk ke dalam rumah.
"Bukannya jaman Rasulullah dulu selalu make alas kaki, meskipun di dalam masjid?"
Iya memang. Saat itu masjid nya belum beralaskan lantai keramik seperti sekarang, masih beralaskan tanah, sehingga orang shalat pun sambil beralas kaki.
Kalau masjid-masjid jaman sekarang sih sudah berlantai licin dan mengkilap, yang selalu disapu dan dipel oleh marbot2nya. Jadi, alas kaki bisa dilepas di luar.
Di masjid Nabawy maupun Masjidil Haram disediakan kotak2 tempat penyimpanan alas kaki bagi jamaah yang hendak masuk ke dalam.
"Orang2 barat itu kok pake sepatu masuk-masuk rumah om. Ga ada yang dilepas."
Ya mungkin non muslim, jadi ngga kuatir mikir kesucian lantai. Kalo muslim mestinya kuatir dan berhati-hati soal ini. Omong2 soal non muslim, di Aceh ada satu keluarga katolik yang masuk Islam karena tertarik pada keharusan melepas alas kaki saat hendak memasuki masjid lho.
Demikian aku sampaikan dengan sederhana. Mohon maaf kalo ada salah2 kata, mohon untuk dikoreksi dan dikritisi. Moga2 ada manfaatnya yang bisa dipetik.
Aqulu qauli hadzaa.
Astaghfirullahaladziim.
Ilal liqa'.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Om di rumah bos saya om malahan kita klo msuk gk boleh lepas alas kaki ..du suruh pakai aja padahal rumah nya kyk istana ..saya kadang minder masuk rumah nya malahan takut karna takut tersengol barang2 kristal nya ...itu kenapa ya om kita gk boleb lepas alas kaki sama boss..padahal lantai nya granit mengkilat
BalasHapus.
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut