Selasa, 06 September 2011

Tentang Squ

Cerita yg ini khusus cerita ttg aku sendiri. Jd untuk yg ini, aku ngga tag siapapun, syukur2 kalo ada yg nyasar trs baca wkwkwkwk.
It's about me.
Tentang aku; yg selalu bercita2 dan menulis ttg pengen jadi baik, kaya judul ebook ku.
Pemakaian kata 'pengen jadi baik' ini berarti belum baik lho ya. Jauuuh bgt. Sama seperti 'pengen ke jakarta', yg berarti belum ada di jakarta, masih di jombang, cm pengen ke sana. Beda kalo katanya diganti dengan 'pengen tetap di jakarta' berarti memang sudah ada di jakarta.
Serius, aku ngga lebih baik dari yang baca. Kalo ada orang yg nganggep aku org baik, itu krn Alloh yang menutupi aib dan keburukan2ku (menutup muka malu).

Alhamdulillah kemudian aku berkumpul dgn lingkungan temen2 kantor yg soleh, murid2 ngaji dan guru ngajinya yg soleh solehah, yg tanpa mengajari apa2 udh bisa kuteladani perilaku sehari2nya. Itu juga yg kemudian bikin aku bersujud lamaaaaaa, siang2 di musholla kantor, begitu takuuuut pada adzab Alloh. Dan berniat mengakhiri semua yg buruk2 and won't back there (ya walaupun kdg masih kepleset2).
Ketika ada yg blg, "Ilmu ku emang ga setinggi kamu,squ. Belum nyampe kesitu." katanya, "Tapi aku menghargai banget cewek yg udah mau berjilbab, squ, yg walaupun menurutmu jilbabnya belum bener."
Aku sediiih banget.


Pertama, ilmu ku setinggi apa? :_(
Beberapa temen dan sodara ada yg bertanya dan minta nasehat soal agama, sementara ilmuku sangat sedikit. Ga sedikit pertanyaan temen2 yg aku jawab dengan "la adri", mohon maaf aku ngga tau. Aku ngga pernah mengenyam pendidikan di pondok pesantren, ga pernah mendalami ilmu agama dibawah bimbingan langsung seorang ustadz (kecuali belajar tahsin kemaren itupun salah2 mulu). Pemahamanku bnyk yg salah, ilmunya blm nyampe. Cuma modal pengalaman hidup, belajar2 sendiri, baca2 kitab, buku2, artikel2 yg bagus, ikut nongkrong di forum Islam, dengerin tausiyah ustad2 di musholla kantor, di tv, atau di kajian.net. That's it. Itupun sgt sedikit yg sudah kucoba mengamalkan. Ngga ada yg membuatku jd lebih dari temen2 yg lain.

Kedua, aku menghargai banget cewek yg belajar mengenakan jilbab. Alhamdulillah. Bisa kok dibaca lagi di tulisanku ttg Bapak2 dan jilbabnya. Apa mgkn pernah kali ya, ada kata2ku yg kurang tepat ketika menyampaikan bagaimana berjilbab yg syar'i, kok bisa sampe dinilai aku tdk menghargai. Sedih dan menyesal sekali, sementara kewajibanku menyampaikan bagaimana yang seharusnya. Itu pun selalu dengan sangat hati2 karena masalah jilbab memang sensitif bagi sebagian orang. Mudah2an kebodohan dan keterbatasanku dalam menyampaikan tidak menyebabkan yg lain jadi membenci dan menjauhi dari kebenaran.

Ketika dalam suatu acara, aku disuruh tampil untuk bernyanyi dan aku menolak, "Aku udah ngga nyanyi lagi." ternyata berdampak, konon ada yg bilang, "Uje aja nyanyi." bukan berarti aku sok, lha wong dulu senengannya karaokean, vocalis band bertahun2 kok skrg ga suka nyanyi. Bukan begitu. Lagi2 karena kebodohan dan keterbatasanku dalam berkata2 malah bikin yg lain jadi (mungkin) ga suka atau mencibir. Ahhh, sedih banget ketika apa yg maksudku baik, penerimaannya justru jd ga baik. Padahal mgkn seharusnya aku lbh tenang dan ngga tergesa2. Suatu perkara yg mungkin akan menunda waktu barang sedikit, namun hasilnya akan terpuji dengan kehendak Alloh Ta’ala.

Tapi teguran yang begini2 justru bikin aku makin menundukkan kepalaku.
Siapa lah aku ini.
Astaghfirullohaladzim T_T
Betapa aku ini bukan apa2. Cuma pengen mengamalkan sabda Rasululloh, "Balighu anni walau ayah" yg bisa bermanfaat untuk diriku sendiri, insya Alloh, juga buat temen2 yg lain. Sekali lagi mohon maaf kalo ada salah2 kataku selama ini. Kalo selama ini ada yg baik, monggo dipake tanpa melihat squ yg menyampaikan. Kalo ada yg kurang baik, tinggalkan aja, mohon maaf yg sebesar2nya karena itu semata2 krn mungkin emg squ yg salah dlm menyampaikan.
.

2 komentar: