Selasa, 07 Mei 2013

Cemooh Cemungud

celana laa isbal

Seorang motivator berjas rapi tampil di depan para peserta di kantorku. Setelah sebelumnya menyemangati dengan ucapan berapi2, lalu dia menyuruh beberapa peserta maju ke depan. Salah satu peserta yg berdiri di depan ada yg bercelana laa isbal, cingkrang di atas mata kaki. Si motivator ini pun dengan kata2 mengejek mulai mencemooh bahwa penampilan yang begini ini ngga pantes dan ngga rapi dipake ngantor.  Grrrhhh.

Apakah dia membandingkan dengan dirinya yang berjas? dan merasa situ oke?
Subhanallah.
 
Kalau memang dia non muslim, wajarlah kalo dia tidak faham bahwa bercelana laa isbal adalah bagian dari syari'at Islam, sunnah dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. 
Yang bikin sedih dan sebel adalah karena si motivator itu muslim, dan dia menghina saudaranya sendiri yang berusaha tegak di atas sunnah. 1)


***


Hari raya Qurban saat itu semakin dekat. Bagi sahibul qurban, mereka tidak memotong rambut, jenggot dan kumisnya hingga hewan qurban mereka disembelih 2). Namun ada aja sesama muslim yang becanda mengejek jenggot yang semakin panjang, seakan mirip kambing yang hendak disembelih.
Ah hanya becanda katanya.
Firman Allah Ta'ala, "Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu telah kafir sesudah beriman.” (QS. At-Taubah 9: 65-66)

***

Seorang temen akhwat bercerita bahwa setiap hari, kemana pun dia melangkah -termasuk ke pengajian- sering kakinya menjadi perhatian karena selalu berkaos kaki. Bahkan ada yang mengejek kakinya bulukan.
Subhanallah.
Tidak taukah bahwa kaki wanita juga aurat yang harus ditutupi? 3)


***

Seorang ibu yang berjualan jilbab bercerita, ada pembeli yg mencemooh, "Apaan itu jilbab aneh, kaya teroris." Lalu dijawab bahwa sebenernya yang begini ini jilbab yg bener. Eh malah calon pembelinya sewooot. 
Subhanallah.

Kemudian ibu ini mengadu kepadaku.
Ah ukhty, jangan bersedih.
Itu namanya jualan sekaligus dakwah.
Banyak kok yg awalnya sewot, tapi hatinya kesedot.
Banyak kok yg awal dinasehati lgsg pasang tanduk, tapi sebenarnya hatinya terketuk.
Mungkin contoh2 di atas akan banyak kita jumpai karena mereka memang belum tau. Kenapa kita ngga buat mereka tau? Dikasih tau aja dengan lemah lembut. 


Walau dicemooh, tetap cemungudh ya kakkak.
Semoga Allah Ta'ala memberi hidayah dan taufik kepada kita.

***


Ada seorang temen, dari dulu berjilbab, tapi masih jilbab gaul kaos ketat dan jins gitu lah. Lalu akhir2 ini alhamdulillah dia belajar berjilbab syar'i. Panjang dan lebar. Dia juga mulai memakai gamis.
Namun ejekan2 tiada henti diterimanya dari cowok2 di kantor.
Ada yang ngatain kaya ibu2 mau pengajian,  kaya emak2 yang anaknya 10. Dan sebagainya, makin lama makin banyak yg ngatain.
"Yang ngatain cowok apa cewek?" tanyaku.
"Cowok semua." katanya. Gubrakz.
"Kalo anak masjid ga mgkn deh ngatain begitu." tambahku. 
Katanya, "Iya bukan anak masjid."
See?
Lalu aku bertanya kamu bergamis, berpenampilan muslimah yang bener buat siapa sih? Kalo buat mereka, maka kamu akan down saat diejek. Maka cemungudh yaa ukhty. Apalagi suami juga sangat mendukung. Apalagi temen akhwat di kantor juga malah ada yg beliin gamis buat menyemangati. Ya udah temenan ama yg sholihah2 aja.


***

Bertahun2 yang lalu dalam sinetron Kiamat Sudah Dekat, digambarkan beberapa cewek tiba2 berubah penampilan menjadi akhwat shalihah berbusana muslimah. Lalu teman2nya dalam sinetron tsb bertanya kenapa kalian jd begini?
Lalu para akhwat menjawab, "Karena kami ingin memeluk Islam secara kaffah."



Kita mengaku muslim sejak kecil, tapi ngga sedikit dari kita yang ngga mengenal dan menjalankan syari'at Islam dengan sungguh2. 
Gimana bisa kita mengenal Islam dengan sungguh2 apabila sejak kecil hingga sekarang hafal ratusan lirik lagu, dalam dan luar negeri.
Dari lagu2 Evergreen sampe Ebiet G. Ade.
Dari Maher Zain sampe Green Day.
Tapi Al Qur'an satu juz pun ngga hafal.

Kata "kaffah" dalam sinetron tsb mengetuk dinding hati kita. 
Apakah kita sudah demikian? Atau ngakunya aja Islam, tapi sehari2nya jauh dari Islam? Kita pakai dan amalkan mana yang kita sukai saja?
Bahkan ada yang -na'udzubillahi mindzalik- alergi dan mencibir Islam, padahal KTP nya Islam.


Firman Allah Ta'ala, "Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kepada Islam secara kaffah (menyeluruh), dan janganlah kalian mengikuti jejak-jejak syaithan karena sesungguhnya syaithan adalah musuh besar bagi kalian." (QS. Al Baqarah ayat 208).

Catatan:___________

1) “Dan janganlah engkau meremehkan kebaikan sekecil apapun. Engkau berbicara dengan saudaramu sambil bermuka manis juga merupakan kebaikan. Angkatlah sarungmu hingga tengah betis! jika engkau enggan maka hingga dua mata kaki. Waspadalah engkau dari isbal karena sesungguhnya hal itu (isbal) termasuk kesombongan. Dan Allah tidak menyukai kesombongan.” (HR. Ahmad (V/64) no 20655, Abu Dawud (IV/56) no 4084, dan dari jalannya Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubro (X/236) no 20882, Ibnu Abi Syaibah (V/166) no 24822, Abdurrozaq dalam mushonnafnya (XI/82) no 19982, At-Thobroni dalam Al-Mu’jam Al-Kabiir (VII/63) no 6384 dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani) -dari firanda.com.

2) Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, "Siapa saja yang ingin berqurban dan apabila telah memasuki awal Dzulhijah (1 Dzulhijah), maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya sampai ia berqurban. (HR Muslim) -dari rumaysho.com

3) Bahwa Asma’ bintu Abi Bakar menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan memakai pakaian tipis. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpaling darinya dan berkata, “Wahai Asma’, sesungguhnya seorang wanita itu, jika telah mendapatkan haidh, tidak pantas terlihat dari dirinya kecuali ini dan ini”, beliau menunjuk wajahnya dan kedua telapak tangannya. (HR. Abu Dawud, Thabarani, Ibnu ‘Adi, dari jalan Sa’id bin Basyir dari Qatadah dari Khalid bin Duraik dari ‘Aisyah. Ibnu ‘Adi berkata, “Terkadang Khalid mengatakan dari Ummu Salamah, sebagai ganti dari ‘Aisyah.” Sanad hadits ini lemah, sebagaimana Abu Dawud berkata setelah meriwayatkannya, “Hadits ini mursal, Khalid bin Duraik tidak bertemu ‘Aisyah radhiallahu ‘anha. Demikian juga perawi bernama Sa’id bin Basyir lemah.”) 
Hadits ini sesungguhnya lemah, tetapi Syaikh Al Albani menyatakan bahwa hadits ini dikuatkan dengan beberapa penguat (Lihat Jilbab Al Mar’ah Al Muslimah, hal. 58).- dari muslimah.or.id

4 komentar:

  1. Butuh kesabaran saat ada yg mecemooh.. :'(

    BalasHapus
  2. @ukhty ayun: iya ukhty, sabar ya ^_^

    BalasHapus
  3. Ak juga salah satu orang yg rada riweh liat jilbab yg panjang, apa lg klau ceweknya cakep... wuakakakaka, hinga suatu ketika sudariku menggunakannya, pertama liat emang aneh, tp lama2 jd ter biasa dan setelah dipikir2 banyak manfaatnya, buat mba ukhty sabar aja ya (o_O)

    BalasHapus
    Balasan
    1. @anonim: apa lg klau ceweknya cakep... wuakakakaka>> hahaha, tapi dgn berjilbab syar'i memang keliatan lebih anggun dan pinter!

      Hapus