The End Of June

Akhir Juni ya judulnya?
Fyuuh. What can I say about Akhir Juni.
-seka keringet-

Menghadapi akhir Juni serasa berat bagi kami para auditor. Diawali instruksi dari Big Boss #1 untuk melakukan pemeriksaan khusus dadakan, aku kebagian lima perusahaan, dan harus kelar akhir Juni. Wow. Hanya dalam waktu dua bulan aku harus menyelesaikan lima. Ow, owkay. Entah gimana dengan tunggakan2 kerjaan yang lain "di luar yang lima itu".
Kriik - kriik - kriik.

Terus, belum lagi munculnya SK Mutasi bagi enam auditor di kantor kami yang harus capcus di akhir Juni.
Semua dimutasi ke luar Jawa, termasuk anggota tim ku semata wayang.
Wajah-wajah sedih terbayang.
Mata-mata sendu menerawang,
sesaat..setelah SK Mutasi tertayang.
Fyuuh.


Otomatis, tekanan pun bertambah. Semua pun kerja kebut2an.
Sebelum mereka pindah, sebisa mungkin kerjaan harus kelar.
Maka akhir Juni pun jadi deadline bagi sebagian besar pekerjaan kami.
Lembur2 dilakoni, pulang agak malam, hari Sabtu masuk, sampai bawa kerjaan pulang ke rumah.
Aku yang jadi admin di Forum Shalahuddin Jempol di whatsapp pun makin jarang nongkrong di sana. Cuma sesekali menyapa dan sesekali becanda.

Mata merah, muka berminyak, rambut kusut, baju acak2an, meja berantakan, kertas berserakan, udah jadi pemandangan sehari-hari di lantai 3 gedung kantor kami.

Bagiku tekanan yang kurasain emang berat banget.
Kerja under pressure, kerjaan yang harus kelar the end of June.
Mataku capek sekali rasanya. Saking banyaknya yang harus kuselesaikan, kepalaku seperti kupilah2 untuk ini untuk itu, besok ngerjain ini ngerjain itu, yang belum ini dan itu, yang harus didahulukan ini dan itu.
Howwaaaaaaah.

Tapi, hei...
Coba lihat anggota tim ku!
Apa yang dia rasa? Bukan cuma ditekan kerjaan yang harus kelar, tapi dia juga dibebani mutasi ke luar Jawa. Ninggalin comfort zone-nya selama ini. Meninggalkan kursi cozy nya yang udah menemani hari2nya selama ini, dan harus merantau untuk pertama kalinya ke luar pulau. Tentu berat buat dia. Ada dua beban yang sedang dipikul di bahunya.

Tapi, hei...
Coba lihat temenku yang lain lagi.
Bukan cuma ditekan kerjaan yang harus kelar, dibebani mutasi ke luar Jawa, lalu anaknya sakit opname di rumah sakit. Ada tiga beban yang sedang dipikul di bahunya.
Dan hei, di luar kami semua, di luar lingkungan kantor kami, mungkin ada orang2 lain yang sedang memikul delapan, sembilan, sepuluh beban lain yang lebih berat dari yang kami tanggung.

Ah, jadi inget kata temenku,
"Kalo kita lagi berat, lagi sedih, coba lihat lima orang lain yang tidak seberuntung kita."
Kenyataan di luar, bukan cuma lima, tapi banyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak sekali orang lain yang menanggung beban lebih banyak dari yang kita pikul. Ya to?
Itu -Insyaa Allah- akan bikin kita merasa lebih ringan. Bikin kita jadi lebih banyak-banyak bersyukur.

Beberapa hari lalu, ada tim dari kantor pusat dateng ke kantorku sini. Biasa, mau nagih2 kerjaan dan tunggakan mana yang udah kelar, mana yang belum, progress nya bijimane? Huwaaaah, udah diteken2 gini eh pake disamperin pulak. Ggrrhhhh.
Salah satu ketua tim pun dipanggil,
"(Tunggakan bapak) ini yang belum selesai: a, b, c, d.."
Belum selesai orang kantor pusat nyebutin, si ketua tim langsung jawab kenceng,
"BENEEERRR SEMUA, PAK!!"
Hoowaaaaaa. Pada ngakak semua deh, termasuk tim dari kantor pusat, hahahaha. Ni orang pasrah banget mengakui.

Lalu orang2 kantor pusat melanjutkan, "Trs kapan bisa selesai nih? Soalnya ini kami juga harus buat laporan."
Ketua tim yang tadi dengan logat Jawa nya yang medok lalu menjawab sambil nyengir, "Ya mohon doa restunya aja Pak."
Hoowaaaaaa. Pada ngakak lagi deh, hahahaha.


Dan hari ini satu per satu temenku meninggalkan kantor, berpamitan, untuk segera berangkat di tempat kerjanya yang baru.
Selamat jalan kawan2 fillah. Semoga sehat selalu.
Semoga kelak kita bisa berjumpa kembali. Barakallahu fiikum.