Senin, 26 September 2011

Kalo Ada Yang Benci Kepada Kita (Karena Hasad)

Pernah tau ngga, ada orang yg kayanya benci banget ama kita? Kita berbuat begini, kita berbuat begitu, dia (atau mereka) mencibir. Bahkan kita ga ngapa2in, bengong doang pun, dia (atau mereka) tetap mencibir, ngegosipin, ngrasani, nyemoni (nyindir2) atau mengolok2 secara langsung.

Ada cerita, suatu hari Masboi (bukan namanya sebenarnya) ngantor pake kemeja baru, lengan panjang warna merah hati. Tiba2 si Fulan temannya sekantor mengolok2 tertawa ngakak2, "Hwahahaha ngga pantess banget hwahahahaha." Bener2 tertawa ngejek yang bukan cuma sekali, tapi terus terus dan terus ga henti2. Sangat menghina. Sampe2 si Masboi sakit hati dan ngelus dada. Merah kupingnya, dan nyesel setengah mati, ngapain tadi ngantor pake kemeja ini.

And you know what, kira2 sebulan kemudian, ketika Masboi udah ngga pernah make kemeja itu lagi, si Fulan memakai kemeja baru lengan panjang dgn warna yg persis sama. Merah hati! Persis sama (walau mgkn beda merk, I dunno). Woooh, bisa gitu ya?


Oke, next. Di lain hari, Masboi beli sedan second, Honda Maestro. Dan lagi2 si Fulan mencibir, tertawa2 ngejek, ngakak2 tiada henti, "Hwahahaha mobilnya orang tua, hwahahaha, kamu pantesnya naik maestro sambil pake batik ama kopiah-an, hwahahahaha." Dan bukan cm sekali dua kali, tapi terus terus dan terus mencibir sampe Masboi sakit ati dan elus dada karena diejek terus2an.

Lucunya di akhir cerita, seperti udah kita tebak bersama2, ketika udah beda kantor, si Fulan akhirnya beli Honda Maestro juga. Wow. Dan ngga salah kalo kemudian Masboi mengambil kesimpulan bahwa Fulan iri kepadanya.

Yuk kita ambil pelajaran dari cerita di atas.
Kalo ada yg bilang, ah si Fulan kan ngejeknya cuma becandaan, Masboi nya aja yg terlalu sensitif. Yah mungkin juga becandaan, tp tetep aja becanda kaya gitu itu ngga baik. Jadi kaya Spongebob yang ketika tampil dalam acara standing comedy, dia pengen lucu dengan cara menghina-hina temannya Sandy si tupai sehingga merenggangkan hubungan persahabatan mereka.

Omong2 soal iri, dengki atau hasad, mari kita simak lagi ayat terakhir dalam surat Al Falaq, "wa min syarri haasidin idzaa hasad." Kita berlindung kepada Alloh Ta'ala dari haasidin (orang2 yg iri/dengki) idzaa hasad (apabila mereka iri/ dengki). Kedudukan hasad ternyata disejajarkan dengan kejahatan mahlukNya, kejahatan malam apabila telah gelap gulita dan kejahatan wanita2 tukang sihir pada ayat2 sebelumnya. Bener2 perbuatan yg buruk, yang bahkan bisa menghabiskan amalan kebaikan kita. [1]

Dari pengajian Ust Abdullah Sholeh Hadromi, beliau menyampaikan ulasan tentang ciri2 hasad. Lupa sih sumber beliau dari kitab karya ulama siapa, tapi aku masih inget dikit2 (walau ngga semua inget). Mohon maap kalo kurang lengkap barangkali ada yg bs nambahin. Beberapa ciri yang beliau sebutkan adalah sbb:

1. Tidak suka kalo orang lain mendapat nikmat
Lho yang ngasih nikmat kan Alloh, tapi si hasidin (orang hasad) ini ngga suka kalau Alloh memberi nikmat kepada orang tersebut. "Ih aku kan lebih cantik dari dia, kok dia dilamar duluan sih, mana tuh cowok ganteng dan tajir." Kira2 begitu.

2. Tidak suka kalo orang lain mendapat nikmat, dan pengen nikmat itu dicabut dari orang tersebut.
Misalnya sekelompok anggota dewan di sebuah kota yg tidak suka kepada walikota yang baru memenangkan pemilu, lalu mereka bersekongkol jahat, melakukan berbagai cara agar si walikota turun dari jabatannya.

3. Tidak suka kalo orang lain mendapat nikmat, dan pengen nikmat itu dicabut dari orang tersebut, kemudian ingin agar nikmat itu berpindah kepadanya.
Misalnya dari cerita tadi, ada contoh sederhana ketika si Fulan tadi ga suka Masboi pake kemeja merah. Mgkn karena kalah ganteng, dan dia suka model kemeja seperti itu. Lalu Masboi dihina2 supaya kelak Fulan bisa memakai kemeja seperti itu. Memang sih, salah satu sebab orang hasad adalah karena dia merasa lebih dari orang lain. Jadi apabila sepertinya ada orang yg akan mengalahkannya, dia pun ngga mau kalah.

4. Tidak suka kalo orang lain mendapat nikmat, dan pengen nikmat itu dicabut dari orang tersebut, tapi dengan alasan syar'i, alasan yang bisa dibenarkan. Kalo ini boleh ya Agan-agan sekalian.
Misalnya nih, ngga suka ama orang yang punya jabatan (kekuasaan) di sebuah kampung tapi ternyata dzolim, suka menipu dan menindas, udah jelas terbukti banyak memakan korban, maka kita boleh tuh berbuat sesuatu sehingga dia dicopot dari jabatannya.

Lho yg terakhir itu boleh ya? Berarti ada ya hasad yang diperbolehkan. Iya ada. Kita boleh hasad ama orang yang beramal soleh, lalu kita pengen meneladani jd seperti orang itu. Yaitu orang yg sering membaca Al Quran, kemudian berilmu dan mengajarkan dan mengamalkannya siang dan malam; dan orang kaya yg dermawan yang menginfaqkan hartanya sepanjang siang dan malam. [2]

Lalu gimana cara ngadepin orang yang benci pada kita (karena hasad)?
Pertama2 ya introspeksi duluuuu. Tengok diri kita sendiri dulu ah. Apa iya dia berbuat buruk karena hasad? Jangan2 kelakuan kita yang buruk kepadanya.

Kedua, ayo sambung silaturahim. Kita baik2in dia, misalnya dgn kasih hadiah. Ih nyogok itu namanya, squ. Cari muka. Oo engga. Kembali dulu niatnya apa. Ayo kita niatkan 1) bersedekah 2) sambung silaturahim. Kalo ada orang baik, kita jg baik kepadanya. Ada orang bertamu ke rumah, lalu kita gantian bertamu ke rumahnya, itu bukan menyambung silaturahim. Itu namanya mukafi' (timbal balik).
"Laysa al-muwashil bil mukafi' walakin al muwashil 'an tashil man qatha'ak." Bukanlah bersilaturahim adalah membalas kunjungan atau pemberian, tetapibersilaturahim adalah menyambung apa yang putus (HR. Bukhari).
 
Jadi, menyambung silaturahim itu adalah kalo orang buruk, tapi kita tetap baik kepadanya.
Kalo orang kasar, kita lembut.
Kalo orang memusuhi, kita tetep bersahabat.

Ketiga, kalo bisa hindari aja deh orang begitu. Jangan sampe apa yang dia hasadkan terlalu kita tampak2kan. Misalnya si Fulan ngga suka Masboi pake kemeja merah karena terlihat lebih tampan, ya sudah ngalah aja, jgn pake kemeja merah itu kalo ada si Fulan. Pake ijo aja, model sisik ular gitu, kaya si Buta dari Goa Hantu. Masa masih ngiri? Tapi sekali lagi, ini cuma 'kalo bisa'. Karena ada orang yang iri ama kecantikan seseorang, masa terus si cantik jd menjelek2kan mukanya kalo di dpn si hasad, bibirnya manyun, dimecucu-mecucuin. Susah kan.Karena cewek cantik itu walaupun mecucu juga tetep aja cute.

Lalu gimana caranya biar kita ngga hasad? Dengan mensyukuri apa yang sudah dianugerahkan Alloh kepada kita. Aku pernah nulis panjang lebar soal ini ya, di Belajar menyikapi rumput tetangga yang lebih hijau.

Hasad itu timbul memang karena masalah duniawi. Ngiri ama kenikmatan dunia orang lain. Padahal dalam sebuah riwayat, Umar bin Khattab sampe menangis ketika melihat Rasulullah tidur cuma beralaskan tikar, dengan berbantal kulit yg sudah disamak yang berisi sabut. Umar membandingkan Rasulullah dengan raja2 persia dan romawi yang hidup dalam kemewahan. Maka Rasulullah berkata, "Tidakkah kamu ridho apabila dunia ini menjadi milik mereka sedangkan akhirat untuk kita." [3] Subhanalloh, begitu sederhananya ya junjungan kita.

Terakhir, sbg penutup, ada nasehat dari salafus sholih, ulama tabi'in, Al Hasan Al Basri, yang kayanya cocok buat kita2 supaya ngga suka hasad ama orang lain. "Jika seseorang mengalahkanmu (mengunggulimu) dalam urusan dunia, maka kalahkan (ungguli) dia dalam urusan akhirat."
Semoga bermanfaat ya. Mohon maaf kalo ada kekurangan.
====

[1] Dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: \"Jauhilah hasad (dengki), karena hasad dapat memakan kebaikan seperti api memakan kayu bakar.\" (HR Abu Daud)

[2] Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: \"Tidak ada hasad (dengki) kecuali dalam dua perkara; seseorang yang diberi Allah Al Quran (Hikmah) kemudian ia mengamalkannya sepanjang siang dan malam, dan seseorang yang diberi Allah harta kekayaan, lalu ia menginfakkannya sepanjang siang dan malam.\" (HR Ibnu Majah, dengan derajat shahih. Juga diriwayatkan dalam hadits2 lain oleh Imam Bukhari dan Imam Ahmad dari sanad yg berbeda2)

[3] Dinukil dari HR Muslim, ketika Umar bin Khattab menemui Rasulullah, ternyata Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam habis tidur di atas tikar tanpa alas, dengan berbantalkan kulit yang terbuat dari sabut. Dekat kaki beliau terdapat sekantong biji qarazh dan di dekat kepalanya tergantung kulit yang baru disamak. Saya melihat bekas tikar membekas di rusuk Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tiba-tiba mataku meneteskan air mata, beliau bersabda: \"Apa yang membuatmu menangis?\" Saya menjawab; Wahai Rasulullah, sesungguhnya Kisra (Persia) dan Kaisar (Romawi) sedang bermewah-mewah dengan apa yang mereka miliki, sedangkan anda adalah Rasulullah. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: \"Apakah kamu tidak rela, jika mereka memiliki dunia sedangkan kamu memiliki akhirat?\"

Dalam HR Bukhari disebutkan Rasulullah bersabda, "Tidakkah kamu ridho apabila dunia ini menjadi milik mereka sedangkan akhirat untuk kita."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar