Rabu, 18 Januari 2012

Pengemis Terkoordinir

raja pengemis ber-CRV
Assalamualaikum ikhwatal Islam.
Hei hei hei, ketemu lagi. Kayanya udah lama banget ya aku ngga nulis di blog. Tapi hari ini deh kusempet2in nulis ttg menyikapi pengemis terkoordinir yg sering kita jumpai di jalan. Atau di mana aja deh. Sebenernya aku udah sering banget nulis tentang ini di status2 fesbuk ku, ya kan. Tapi kali ini kukumpulin di sini. Semoga bermanfaat ya.
Jadi begini. Di antara sodara2ku semua, masih ada kah yg gemar memberi sedekah kepada pengemis2 terkoordinir di jalan? Tau kan ya yg kumaksud pengemis terkoordinir ini seperti apa. Pokoknya yg perbuatan mengemis nya ini dijadikan profesi sehari2, padahal mereka masih sanggup mencari penghasilan yg layak. Berdandan buruk rupa, bermelas2, tapi setelah sore hari mereka dijemput dengan sepeda motor dan kembali pulang.

Padahal perbuatan mengemis (meminta2) itu perbuatan yg haram, kecuali tiga golongan yg dibolehkan meminta2. Berikut hadits nya:

Dari Qabishah bin Mukhariq Al Hilali ia berkata; Aku pernah menanggung hutang (untuk mendamaikan dua kabilah yang saling sengketa). Lalu aku datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, meminta bantuan beliau untuk membayarnya. Beliau menjawab: \"Tunggulah sampai orang datang mengantarkan zakat, nanti kusuruh menyerahkannya kepadamu.\" Kemudian beliau melanjutkan sabdanya: \"Hai Qabishah, sesungguhnya meminta-minta itu tidak boleh (tidak halal) kecuali untuk tiga golongan. (Satu) orang yang menanggung hutang (gharim, untuk mendamaikan dua orang yang saling bersengketa atau seumpanya). Maka orang itu boleh meminta-minta, sehingga hutangnya lunas. Bila hutangnya telah lunas, maka tidak boleh lagi ia meminta-meminta. (Dua) orang yang terkena bencana, sehingga harta bendanya musnah. Orang itu boleh meminta-minta sampai dia memperoleh sumber kehidupan yang layak baginya. (Tiga) orang yang ditimpa kemiskinan, (disaksikan atau diketahui oleh tiga orang yang dipercayai bahwa dia memang miskin). Orang itu boleh meminta-minta, sampai dia memperoleh sumber penghidupan yang layak. Selain tiga golongan itu, haram baginya untuk meminta-minta, dan haram pula baginya memakan hasil meminta-minta itu.\" (HR Muslim)

Jadi, kalo kita jumpai hadits dimana Rasulullah memberi sedekah kepada pengemis -jika dihubungkan dengan hadits di atas ini- kemungkinan besar pengemis tersebut adalah yang termasuk dalam tiga golongan yang dihalalkan di atas. Wallahu a'lam.

Oke lanjut.
Nah sekarang, sebelum kita memberi sebagian harta kita kepada mereka, yakin kah kita bahwa mereka itu bener2 fakir miskin? Atau kah mereka itu terkoordinir, dan ada boss di balik mereka?
Di berbagai kota, ada perkampungan pengemis. Mereka punya rumah, punya tv, punya sepeda motor. Bahkan pernah diberitakan di Jawa Pos, salah satu juragan pengemis itu punya rumah empat, dua sepeda motor dan sebuah mobil CRV. Tuh ada fotonya. Jauuuh banget ya dengan syarat peminta-minta yang dihalalkan berdasarkan hadits di atas.

"Tapi aku pengen menolong mereka, membantu sodara kita sesama Muslim."
Bentar-bentar. Kalo kita harus bantu membantu terhadap saudara kita sesama Muslim, maka yakin kah kita bahwa mereka adalah saudara kita sesama Muslim yang perlu ditolong? Lha wong mereka ngga jelas agamanya apa, ngga jelas juga sholat apa engga. Kalo mau membantu, mending sedekahkan harta kita kepada keluarga, kerabat, kenalan, tetangga kanan kiri yg jelas masih miskin dan hidup kesusahan.

"Lalu yang seperti apa orang yg miskin itu? Apakah peminta2 itu bukan orang miskin?"

Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: \"Orang miskin bukanlah mereka yang berkeliling meminta-minta kepada orang banyak, lalu peminta itu diberi sesuap dua suap, atau sebutir dua butir kurma.\" Para sahabat bertanya, \"Kalau begitu, seperti apakah orang yang miskin itu?\" Beliau menjawab: \"Orang miskin sesungguhnya ialah mereka yang tidak memiliki apa-apa untuk menutupi kebutuhannya, namun keadaannya itu tidak diketahui orang supaya orang bersedekah padanya, dan tidak pula meminta-minta ke sana ke mari.\" (HR Muslim)

"Sesungguhnya seseorang di antara kamu yang berpagi-pagi dalam mencari rejeki, memikul kayu kemudian bersedekah sebagian darinya dan mencukupkan diri dari (meminta-minta) kepada orang lain, adalah lebih baik ketimbang meminta-minta kepada seseorang, yang mungkin diberi atau ditolak."(HR. Bukhari dan Muslim)

Udahan yuk ngasih pengemis yg begini. Kecuali antum memang mampu untuk mengentaskan mereka dari jurang kenistaan lembah hitam begitu. Tapi kalo cuma ngasih seribu dua ribu, besok juga mereka akan mengemis begitu lagi. Selain bisa membuat mereka makin malas, profesi mengemis juga bisa merusak mental anak2 kecil yang ngga ngerti apa2 (tapi udah dipaksa orang tuanya mengemis). Bagi mereka, menerima pemberian hasil meminta2 itu seperti menerima bara api lho.

Dari Hubsyi bin Junadah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa meminta-minta padahal dirinya tidaklah fakir, maka ia seakan-akan memakan bara api." (HR. Ahmad 4/165. Syaikh Syu'aib Al Arnauth berkata bahwa hadits ini shahih dilihat dari jalur lain)

Teruslah bersedekah ya akhi wa ukhti fillah. Pilih keluarga, saudara, tetangga, teman, kerabat dekat yang bener2 membutuhkan. Masih banyak sodara kita yang miskin yang sering kita jumpai sholat berjamaah bersama kita di masjid dan mushola. Para pedagang keliling, penjual es, penjual jemuran, penjual cobek batu, tukang becak dan lainnya yang menyempatkan diri untuk selalu sholat berjamaah, yang hanya mengadahkan tangan kepada Alloh Ta'ala. Mereka jauh lebih pantas untuk dibantu. Dan dengan membantu mereka, Insya Allah lebih barokah bagi kita dan bagi mereka juga. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Wallahu a'lam.

2 komentar:

  1. wah, aku sering ngasih duit receh k bapak" dlampu merah yang fisikny kurang (cacat)
    =(

    BalasHapus
    Balasan
    1. -ka: setidaknya mulai skrg udh dapet ilmu,trs diamalkan, pilih siapa yg lebih berhak kita bantu

      Hapus