Lagi trend memang di sebagian sodari2 fillah di sekitar kita yg memakai hijab (jilbab) dengan beraneka mode. Bukan jilbab biasa dan sederhana, tapi memang lebih "diolah" agar terlihat lebih menarik. "Maklum namanya juga cewek, pengen terlihat cantik dan menarik." begitu kira2 alasannya.
Jilbab modis ini ada yg dipintal2, ada yg dipilin2. Ada yg pake cemol, ada yg berkibar2. Ada yg digelung, ada yg dikelabang. Ada yg belah pinggir, ada yg ditumbuhin bunga. Bahkan ada yg diputer trs dicelupin!
Eh kok jadi kaya oreo rasa jaruk, squ?
Hihihi. Maksudku itu jilbabnya diputer2 di leher, trs dicelupin ke dalam kerah bajunya. Awas kecekek ya, neng.
Jilbab modis ini ada yg dipintal2, ada yg dipilin2. Ada yg pake cemol, ada yg berkibar2. Ada yg digelung, ada yg dikelabang. Ada yg belah pinggir, ada yg ditumbuhin bunga. Bahkan ada yg diputer trs dicelupin!
Eh kok jadi kaya oreo rasa jaruk, squ?
Hihihi. Maksudku itu jilbabnya diputer2 di leher, trs dicelupin ke dalam kerah bajunya. Awas kecekek ya, neng.
Trus salah gitu, om?
Udah berjilbab masih dikritik2 juga??
Engga engga. Aku ga nyalah2in kok. Aku cm ngasih tau aja. Ngobrol bareng2 gitu lho.
Tentu akan banyak yg berdalih bahwa segala sesuatunya itu bertahap, trs meningkat menjadi lebih baik. Mungkin kalo utk anak kecil, pertama belajar puasa beduk dulu setengah hari, sebelum puasa full sampe maghrib. Gitu kali ya (kalo disamain ama anak kecil) ?
Yaaah, mungkiiiiiin untuk sodari2 fillah yg baru mulai akan berhijab, mungkin ada yg memilih untuk berdandan modis begini. Mungkin mikirnya ya daripada rambut digerai terbuka, leher dan pundak terbuka, tentu saja dengan berjilbab modis sudah jauh lebih baik dalam hal menutup aurat. Anggap lah sebuah proses pembelajaran. Kita doain aja, mudah2an ada peningkatan menjadi jilbab yg syar'i.
Aku pernah bahas ini kepada sodariku fillah yg lagi getol2nya berkreasi muter2 jilbab modis. Aku ngga negur lho, cuma ngomong biasa aja. Ternyata tanggapannya malah jadi salah faham. Trs jadi ga enak hati deh.
Hmmmhh.
Ya kalo menurutku sih, yg paling penting syarat2 nya berjilbab yg syar'i terpenuhi dulu. Jangan sampe jilbab gaulnya sia2, karena secara syari'at belum dianggep berjilbab. Karena banyak yg hanya menutup rambut, tapi masih berbaju ketat, katanya kaya Jupe versi Syari'ah. Fiuuh. Atau atasnya berkerudung tapi bawahnya pake leging. *tepok jidat*
Yang penting tuh: Menutup aurat, terulur menutup dada [1], tidak menyerupai laki2 [2], tidak tipis [3], tidak ketat hingga menggambarkan bentuk tubuh [4], tidak diberi parfum2 [5], bukan pakaian sensasional utk mencari popularitas (syuhroh) dan bertujuan menarik perhatian [6], tidak menyerupai pakaian orang kafir [7].
Lagian, nanya aja nih, apa ngga repot gitu pake jilbab modis yg diputer2 begitu? Sampe ada tutorialnya segala. "Ujung yg ini dikesiniin, trs ujung yg itu dimasukin kesini, ya betul, lalu dipilin kesitu, awas kecekek ya ibu2." Bayangin misalnya mau wudhu. Kan harus dilepasin tuh. Ngelepasnya aja butuh waktu 24 jam. Ntar makenya lagi butuh 24 jam lagi. Nah lho, padahal 2x 24 jam harus lapor Pak RT kan? Hihihihi.
Belum lagi yg harus didukung dengan peniti dan jerum pentul. "Yg ini ditusuk di situ. Yang itu ditusukin di sini. Iya bener begitu, ibu2. Nanti kalo udah mahir, kita bisa buka praktek pengobatan tusuk jarum dan akupunktur lho."
Bahkan ada cerita yg jarumnya ketelen ya? soalnya waktu make jilbab itu jarum digigit dulu, trs glek.
Adduuuuhh. Malah bahaya.
Nah, kembali ke judul, beberapa hari lalu aku menghadiri undangan di Kanwil, bersama seribuan pegawai lain mendengarkan pencerahan dari Pak Dirjen. Ternyata, ada sodari2 fillah yang mengenakan mode jilbab tinggi. Ini bener2 langka dan jarang kutemui lho. Tapi ternyata ada. Dan tentu saja menarik perhatian karena memang beda, lain dari yg lain. Yang aku heran, bukankah jilbab itu diulurkan ke seluruh tubuh dari atas ke bawah?
Alloh berfirman: Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Ahzab: 59)
Kenapa yg ini jilbabnya bukan ke bawah tapi malah dinaikin ke atas?
Sebagai penutup, ini kulampirkan gambar kartun ttg susahnya memakai jilbab tinggi begitu. Gambarnya pake jari di aplikasi android Sketch n Draw, trs kuedit2 lagi pake Paint.
Semoga bermanfaat ^_^.
Catatan : ________________
[1] “Katakanlah kepada wanita yang beriman : “Hendaklah mereka menahan pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka dan janganlah mereka menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak dari mereka. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka… “ (QS. An Nur : 31)
[2] Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma berkata : “Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam melaknat pria yang memakai pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian pria” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Hakim dan Ahmad dengan sanad shohih).
[3] Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda : “ Dua golongan dari penduduk neraka yang belum pernah aku lihat, yaitu : Suatu kaum yang memiliki cambuk, seperti ekor sapi untuk memukul manusia dan para wanita yang berpakaian tetapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk onta yang miring, wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan ini dan ini (jauhnya).” (HR. Muslim)
[4] Dari Usamah bin Zaid radhiyallahu anhu, beliau berkata : Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam memberiku baju Qubthiyyah yang tebal yang merupakan hadiah dari Dihyah Al-Kalbi rodhiyallohu anhu kepada beliau Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam. Baju itupun aku pakaikan pada istriku. Nabi Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bertanya kepadaku : “Mengapa kamu tidak mengenakan baju Qubthiyyah ?” Aku menjawab : “”Aku pakaikan baju itu pada istriku.” Lalu beliau bersabda : “Perintahkanlah ia agar mengenakan baju dalam di balik Qubthiyyah itu, karena saya khawatir baju itu masih bisa menggambarkan bentuk tulangnya. “ (HR.Ahmad dan Baihaqi dengan sanad hasan)
[5] Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda : “Siapapun perempuan yang memakai wewangian, lalu ia melewati kaum laki-laki agar mereka mendapatkan baunya, maka ia adalah pezina.” (HR.Tirmidzi, Abu Daud, Ahmad,dll dengan sanad shohih)
[6] Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda : Barang siapa mengenakan pakaian syuhroh (untuk mencari popularitas) di dunia, niscaya Allah mengenakan pakaian kehinaan kepadanya pada hari kiamat, kemudian membakarnya dengan api neraka. (HR. Abu Daud dan Ibnu Majah dengan sanad hasan)
[7] Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam bersabda :"Siapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk dari kaum tersebut.” (HR. Abu Daud dan Ahmad dengan sanad shohih)
tentang jarum pentul ketelen itu memang nyata lho om
BalasHapusneneknya Hikari cerita,
waktu masih dinas di RSUD ada pasien cewek yg sampe harus dioperasi ke jakarta karena ketelen jarum pentul
jadi (cerita pasiennya) dia lagi pake jilbab, jarumnya digigit, trus ndilalah dia bersin
pas baru mau bersin itu kan biasanya "ancang2" dulu ya..
nah pas itu lah jarumnya masuk.
ngeri
bagus oom tulisannya..
BalasHapustapi, blom mudeng oom yg ni..
"" Yang penting tuh: tidak menyerupai laki2 [2] ""
nah, yang nomor dua itu, mksudnya mmakai pakaian laki2 y oom..?
klo jeans model cewe trus atasannya jaket tetep dbilang mnyerupai laki2 kah..??
suwun oom klo djawab.. hehe
@hikari: fiiiuuh, aku bacanya aja jd serem. Gimana yg mengalami. Huurfff, glekk, crekkk, hiiiii.
BalasHapus@amel: kalo yg km maksud "celana panjang utk cewek" tsb memang ga mgkn dipake cowok berarti mmg tidak menyerupai pakaian laki2 (misalnya kulot dsb). Yg penting memenuhi syarat2 seperti menutup aurat, bahannya tdk tipis, trs tidak ketat membentuk kaki. Wallahu a'lam.
keren nih tulisannya..
BalasHapusjelas ribet bgt om milin2 jilbab kek gt.. Sbnrnya sih aku pengen jg nyoba2 pake jilbab kek gt, biar lbh modis 'n tampil beda. Tapi ternyata kok susah buanget, pk jilbab kok makin ribet. Jd akhirnya aku nyerah aja, pake jilbab dgn model original aja.. hehehe.. terbukti tetep manis kok.. *maap om.. numpang narsis :D
BalasHapus@aisarnovita: syukron, ukhti. semoga bermanfaat ya
BalasHapus@covalinawati: kayanya ga bisa berubah itu narsisnya prih :p