Kemaren sore kami berangkat menuju lokasi Wajib Pajak di daerah mangga dua. Sesampainya di sana, terdengar adzan Ashar dari ponsel. Aku dan temenku Ari lalu berjalan kaki mencari masjid atau mushola terdekat sebelum menuju ruko yang kami tuju. Setelah tanya sana sini, ternyata semua menunjuk ke arah pojok belakang ruko yang tampak rimbun pepohonan, "Deket posko satpam." kata mereka.
Kami lalu menuju mushola yang entah ada di sebelah mana. Akhirnya ketemu lah posko satpam di belakang ruko. Ada dua orang satpam di situ. Ketika kami bertanya mushola di mana, mereka tampak ragu-ragu. "Ada sih di sebelah sana agak jauh. Tapi kalau mau, orang2 biasa sholat sih di situ." Sambil menunjuk ke ujung jalan, di balik pepohonan rimbun tadi.
Tampak lah di situ bertumpuk2 sampah, tinggi, dengan bau menyengat. Beberapa tukang sampah (atau mungkin pemulung) tampak sibuk di situ. Aku dan Ari lalu berjalan mencari sebelah mana mushola nya? Di tempat begini? Ternyata terdapat sebuah rumah yang semi permanen, dengan sebagian dinding kayu atau triplek. Di salah satu ruangan dijadikan sebagai mushola darurat. Tampak beberapa sajadah digelar di situ.
Sedih liatnya.
Ah, ngga tega sholat di sekitar sampah dan bau begini. Aku dan Ari lalu pindah lokasi menuju mushola yang satunya lagi. "Lurus aja lurus, ntar tanya orang di sana." kata Pak Satpam yang tadi. Kami pun berjalan kaki lagi. Setelah tanya orang, ternyata mushola nya ada di mall sebelah, di parkiran motor ITC mangga dua. Kami pun masuk ke parkiran motor, mengempeskan perut2 kami saat melewati sela-sela motor, hmmppf. Yang manaa ini mushola nya. Celingak celinguk.
Dan akhirnya ketemu.
Ternyata sebuah ruangan kecil beratap rendah yang juga disulap menjadi mushola dadakan. Digelar beberapa sajadah di situ dan kalo ngga salah ada tulisan2 arab di situ untuk menandakan ini mushola. Seperti halnya mushola yang tadi, yang kali ini juga seperti mushola yang dibuat2 sendiri oleh umat muslim yang bekerja di situ. Bukan disediakan oleh pihak pengelola.
Sedih dan miris.
Ada beberapa penjaga parkir yang sholat. Ada cewek ada cowok. Ada mbak yang baru dateng, wajahnya basah oleh wudhu. Betapa ya mereka itu tetep inget sholat meskipun tempatnya ngga representatif. Tapi masih mending sih yang di sini karena bersih, tidak seperti tadi yang berada di dekat tumpukan sampah yang bau tadi.
Aku emang seneng liat orang2 yang sholat di masjid atau mushola. Berbagai orang kita jumpai. Sesama umat Muslim yang semua nya mengharap ridho Allah Ta'ala dengan latar belakang kehidupannya yang berbeda2.
Ada penjual siomay yang parkir gerobaknya, lalu sholat di masjid.
Pedagang roti keliling naik motor yang sholat di masjid.
Loper koran dengan tumpukan koran di motornya yang sholat di masjid.
Cowok punk yang rambutnya di kedepan2in tapi inget sholat di masjid.
Cewek2 penjaga parkir di ITC manggadua yang sholat di mushola darurat tadi.
Tukang anter galon aqua yang sholat di masjid.
Mas2 kantoran berkemeja rapi yang berduyun2 sholat di masjid.
Anak-anak kecil yang sholat di masjid.
Buruh2 pabrik berseragam yang sholat di masjid.
Orang kaya yang sederhana dan selalu sholat di masjid.
Tukang bangunan yang sholat di masjid.
Cowok2 yang lagi main tennis lalu meletakkan raket saat mendengar adzan dan sholat di masjid.
Semoga kita semua umat Muslim senantiasa rindu datang ke masjid. Semoga bisa selalu istiqomah untuk meramaikan dan memakmurkan masjid2 Allah di manapun kita berada.
Aamiin
BalasHapusAamiin
BalasHapus