Jumat, 06 Desember 2013

Aku dan Komik II: Inna Ma'al Usri Yusraa

Ini adalah lanjutan dari Cerita Sebelumnya Asa Di Langit Jakarta.


jari gue udah mendingan, gan
Alhamdulillah telunjuk ku makin hari makin baik. Udah mulai bisa diongklek2 muter, udah bisa dikit2 ditekuk, walaupun kayanya belum bisa naik motor. Masa naik motor jarinya nge-trill satu? Alhasil dalam seminggu itu aku naik mobil terus ke kantor.
Kalo ide buat gambar apa nya sih udah ada, kupilihkan dari salah satu status facebook-ku yg berasal dari obrolanku bersama Kevin. Tapi eksekusi gambarnya masih nunggu hari Sabtu aja, sekalian meyakinkan diri bahwa jariku udah bisa diajak kerja sama.

Hari Sabtu pagi aku dan Kevin belanja2 peralatan di Intermedia. Beli satu rim kertas 80 gr ukuran A4, pensil mecanic, penghapus, drawing pen 0.2 sama dua biji spidol item kecil. Meja gambar pun disiapkan.
Cie cie punya meja gambar, squ?
Engga, hahaha.

Ituuu meja komputer, kupinggirin semua monitor, CPU dan sebagainya, jadi lahan kosong.
Lalu kusediakan satu bagian untuk alas gambar, lalu di sebelahnya kutaro laptop, lalu di sebelahnya lagi scanner. Kusiapin pula berbagai penggaris -minjem punya Kevin-. Ada busur, ada penggaris bolong2, ada dua penggaris patah yang udah burem.


Berikut ini adalah 11 Tools yang kusiapkan dalam membuat komik:

1. meja kayu, buat kerja
2. alas plastik, buat alas gambar biar rata
3. kertas A4, buat media gambarnya
4. pensil, yang mecanic (ctek-ctek) enak ga pake dirautin buat bikin skets
5. spidol snowman, buat menebalkan gambar
6. drawing pen, yang 0.1 dan 0.2 buat arsir dan finishing
7. penghapus, buat bersihin sisa-sisa pensil
8. penggaris, buat bikin gambar garis lurus
9. scanner, buat memindai gambar ke komputer
10. laptop, buat edit2 gambar di photoshop dan buat nulis script ceritanya
11. kacamata plus, biar keliatan (wkwkwk)

O iya, ngga lupa pake kacamata. Kata Kevin kaya spiderman (mgkn maksudnya kaya Peter Parker).
Gimana? Peralatannya sederhana banget ya? Malah agak2 cupu, hihihi.
Tar deh kapan2 ane ngincer pengen beli Cintiq 13HD, biar kaya komikus beneran. Cuman harganya mahal. Untuk sementara ya manual aja.

Bismillah. Aku pun mulai menggambar.

Eh emang beneran Om ga papa gambar mahluk bernyawa?
Insyaa Allah gapapa, aku ikut pendapat ulama yang membolehkan.

Berikut aku nukilkan tulisan Ustadz Sarwat dari rumahfiqih dot com:

"Namun di balik dari semua rahasia diharamkannya gambar, ada hal-hal yang tetap membolehkan diwujudkannya model dari makhkluq hidup, seperti untuk pengajaran, penelitian, permainan anak-anak dan keperluan lainnya. Yang penting adalah bahwa patung atau benda itu itu tidak dimaksudkan untuk diagung-agungkan dan tidak berlebih-lebihan serta tidak ada suatu unsur larangan di atas, maka dalam hal ini Islam tidak akan bersempit dada dan tidak menganggap hal tersebut suatu dosa.

Ada juga dalil dan nash yang membolehkan benduk tiruan makhkluq hidup yang telah dibuat cacat bentuknya, sehingga tidak lagi menjadi tiruan yang sempurna.

Di dalam hadis disebutkan, bahwa Jibril a.s. tidak mau masuk rumah Rasulullah s.a.w. karena di pintu rumahnya ada sebuah patung. Hari berikutnya pun tidak mau masuk, sehingga ia mengatakan kepada Nabi Muhammad:

"Perintahkanlah supaya memotong kepala patung itu. Maka dipotonglah dia sehingga menjadi seperti keadaan pohon." (Riwayat Abu Daud, Nasai, Tarmizi dan Ibnu Hibban)

Dari hadis ini segolongan ulama ada yang berpendapat diharamkannya gambar itu apabila dalam keadaan sempurna, tetapi kalau salah satu anggotanya itu tidak ada yang kiranya tanpa anggota tersebut tidak mungkin dapat hidup, maka membuat patung seperti itu hukumnya mubah,

Tidak semua bentuk tiruan makhluk hidup itu diharamkan, karena ada dalil-dalil yang bersifat umum namun ada juga dalil-dalil lainnya yang bersifat khusus, rukhshah (keringanan dan menjadi istitsna` (pengecualian) atas dalil-dalil yang bersifat umum."

Oo begitu yaaa.
*manggut2. 

Naaah selain itu aku juga nukilkan pula pendapat dari Syaikh Utsaimin rahimahullah soal film kartun yang disalin oleh Ustadz Abul Jauzaa:

Pertanyaan :
“Dewasa ini di sebagian studio Islamiy memproduksi film animasi (kartun). Mereka berkata : ‘Itu adalah film Islamiy’ – yaitu misalnya produksi mereka yang berjudul ‘Penaklukan Konstantinopel’ atau ‘Perjalanan Keselamatan’. Dan yang terakhir ada yang berjudul : ‘Anak Najraan’ yang disebutkan dalam surat Al-Buruuj atau dalam hadits yang terdapat dalam Shahiih Muslim. Film animasi ini mereka jadikan pengganti film-film animasi yang buruk. Apa hukum hal tersebut ya Syaikh ?”.

Dijawab oleh Asy-Syaikh Muhammad bin Shaalih Al-‘Utsaimiin rahimahullah :

“Aku berpendapat hal itu tidaklah mengapa insya Allah, karena kenyataannya – sebagaimana yang engkau sebutkan – adalah dalam rangka menjaga anak-anak dari sesuatu yang diharamkan. Minimal, apabila hal itu mesti dilakukan, maka hal itu lebih ringan daripada dari yang mereka namakan film kartun – sebagaimana kami dengar – yang padanya terdapat peraguan dalam masalah ‘aqidah, serta tamtsiil (pemeranan) – wal-‘iyaadzubillah – terhadap Rabb ‘azza wa jalla saat turun hujan, dan yang semisal dengannya. Maka secara umum, aku berpendapat yang demikian itu tidak mengapa….
Aku berpendapat demikian apabila dalam film animasi tersebut tidak ada sesuatu kecuali hanya kebaikan. Tidak mengapa, insya Allah. Namun apabila terdapat iringan musik, maka tidak diperbolehkan, karena musik termasuk ma’aazif yang diharamkan”

[selesai – sumber : Liqaa-aatul-Baabil-Mafttuh, 127/soal no. 10 – abul-jauzaa, perumahan ciomas permai, ciapus, ciomas, bogor - 18111434/24092013 – 01:45]

Begitu ya (sambil manggut2 lagi).
Nah,
Selain komikku ini bertujuan utk pendidikan dan dakwah, bentuknya pun kartun, cacat, ngga utuh. Matanya titik doang. Ngga ada hidungnya pulak (hihihi), maka insyaa Allah tidak mengapa.
Wallahu a'lam

Oke deh lanjut yaa ceritanya.
Alhamdulillah, acaraku menggambar hari itu lancar, sodara2.
Kevin berkali2 intip2 aku gambar apa. Lalu dia sendiri ambil kertas dan penggaris, ikut2an mau gambar apa gitu, tapi di lantai, di deketku situ.
Pertama gambarku pake pensil, lalu kutebelin pake spidol dan drawing pen.
Beres. Lalu kuhapusin tuh bekas2 pensilnya. Done!

Tahap berikutnya adalah scan gambar tadi pake scanner baru. Lalu mulai mempraktekkan hasil belajar Photoshopku kemaren. Bener2 seru, menantang, dan hal baru banget buat aku. Alhamdulillah gambar pun jadi. Belum bersih sih, masih aja kotor bekas pensil dan newbie banget. Mohon dimaklumi ya temen2. Ntar mudah2an ke depannya makin jago lagi mainan photoshop nya. Berikut aku nukilkan sedikiiiiiiiit aja gambar kemaren yang udah di-grayscale.




Napa sih kok sedikit2 banget? Tambahin dong Kak.
Yeee, manggil2 Kak biar dikasih spoiler banyakan ya?
Mohon maaf, karena komik ini tujuannya rencananya -insyaa Allah- adalah untuk diterbitkan, maka dilarang untuk membaginya kepada siapapun kecuali kepada penerbit. Sabar ya.

Oke lanjut.
Satu halaman gambar di atas itu pun kukirim via email ke Penerbit Zaytuna.
Lalu selanjutnya adalah menunggu.
Menunggu.
Menunggu.
Akhirnya dibales juga, bahwa gambar sample sudah diterima. Oleh mereka, gambar akan dipelajari dulu, akan dipolling oleh temen2 di Zaytuna apakah aku pantes untuk menggambar, ataukah pake komikus lain.


Selanjutnya aku menunggu lagi.
Menunggu.
Deg degan.
Menunggu.
Nothing to lose.
Pura2 cuek.
Menunggu.
Deg degan.

Dan tetap ngga ada balasan.
"Kirim gambar lagi aja kali, Pa." saran Mama K. Mungkin dia juga ikutan tegang menanti.
"Udah satu itu aja. Kan yang dilihat cuma contoh gambar." dengan gaya sok cuek, tapi deg degan.
"Ya kali buat bahan pertimbangan lain." desak Mama K lagi.

Mmmm...
Akhirnya goyah juga.

Ya udah kugambar satu lagi, dengan telunjuk yg lebih baik. Masih sakit dikit, tapi most of all udah sangat kembali fungsi kaya semula. Dan gambar pun kukirim lagi via email jam sepuluh malem.
"Ini Mas kubuatin lagi, yg agak seriusan." kataku di-email.
Nothing to lose, bisikku dalam hati.
Kalo memang ditolak, ya udah kushare di facebook aja gambarku hahaha. Menghibur diri banget ngga sih?


Dan tetep ngga ada balasan.
Ya udah lah. Kalo memang dicariin orang lain utk gambar juga aku gapapa kok. Hatiku udah biasa2 aja. Udah easy going dan ga berharap terlalu banyak kaya pertama.

Beberapa hari kemudian, aku jatoh di jalan.
Allah.
Motor vixion-ku selip karena kurem mendadak, ciiiiitt...!!!  kropyak!!
Aku tersungkur ke depan, ndelosor di aspal.
Errgghhh. Karena telapak tanganku yang menyangga badan duluan, akhirnya jempol kananku yang bengkak.
Yaaaah, telunjukku baru mulai sembuh eeee gantian jempol.

Aku pun pulang dgn badan sakit semua dan greges badan panas dingin.
Sampe rumah aku langsung glendangan (ngagoler kalo bahasa sundanya), tidur2an di kasur sambil mijet2in tangan. Eh ada email masuk, buru2 kubuka.

Eh komikku diterima! Malah Mas Editor suka, katanya "lebih lebih lucu dan tidak biasa".
Dan aku pun sujud syukur di lantai.
Alhamdulillah.
Rasa sakitku jadi ngga ada apa2nya.

Lalu ngga lama ada sms notifikasi uang masuk pulak bagian jualan rumah di kampung (tapi ngga ada hubungannya hahaha cuma kok ya barengan kabar baiknya).
Ya Allah.
Alhamdulillah.
Ini kali ya salah satu contoh inna ma'al usri yusraa.
Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.
Kalo orang mengekspresikan bahagia dengan salto kayang dan koprol. Maka kalo aku salto kayang koprol dan nyungsep dulu, baru bahagia dateng.


Kontrak kerjasama udah kutandatanganin usai lebaran. Alhamdulillah. Aku pun cerita dan konsultasi ama mas Vbi Djenggotten barangkali bisa bagi2 tips dan trik seputar bikin komik. Ane newbie banget gan.
Terimakasih atas support dan doa temen2ku semua. Belum apa2 udah banyak temennya omsqu yang minta disebut atau digambar di komik hahaha.


Moga2 diberi kelancaran dan kemudahan dalam bikin komik yg ini yaaa.
Moga2 bisa jadi buku beneran mejeng di toko buku, aamiin.
(kalo ngga jadi ya kushare komiknya gratisan dalam bentuk ebook wkwkwkwk menghibur diri lagi)
Moga2 Insyaa Allah melalui media komik, kehidupan Islami sehari2 bisa lebih mudah dicerna dan diamalkan.
Barakallahu fiikum.

11 komentar:

  1. hihihi gambarnya lucuu... jadi gak sabar pengin liat komikmu mejeng di gramed :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. @nyonyasutisna : hihihi, mohon doanya ya biar cepet kelar wkwkwk

      Hapus
  2. aamiin.. di tunggu komiknya om squ..
    "narsis detected"

    BalasHapus
    Balasan
    1. @aisar: aamiin, diusahakan ga banyak narsisnya hahaha

      Hapus
  3. Insya Allah saya pengen beli klo dah mejeng di gramed .. sukses om squ... terus berbagi ya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. @radhiya: makasih radhiyaa, waiyyakum :)

      Hapus
  4. Balasan
    1. @hikari: berawal dari antum yg dulu memperkenalkan komik vbi jenggotten ya

      Hapus
  5. barakallah pak...
    semangat..semangat

    BalasHapus
    Balasan
    1. @anonim: makasih ya mas anonim, wafiikum barakallah

      Hapus
  6. jadi pengin ngomik juga, Baarokallahu fiik...

    BalasHapus