Rabu, 16 Juli 2014

Membahagiakan Anak-anak Dengan Takjil

Rumahku di sini ngontrak. Di sini, di komplek yg menurutku termasuk perumahan elit golongan the have. Di sini, di komplek yg makmur masjidnya, alhamdulillah. Sumbangan yg dibacakan DKM nya aja bikin ane tercengang.
"Pak fulan seratus juta. Pak anu lima puluh juta." Masyaa Allah.

Saat tau aku kerja di pajak, ada tetangga yg orang bank langsung menawarkan KPR, "Beli laaah." katanya, "Udah nanti saya yg urusin bla bla."
Hihihi. Saat itu aku menolak dgn ramah. Dia nanya kenapa, lalu kusampaikan alasanku dan dia tertawa, "Wah nyunnah nih." katanya.


Bulan ini waktunya kami bayar kontrakan. Dan beberapa tahun ke depan jika dimutasi, maka rumah mungil unyu ini akan kami tinggalkan. Siapa taaau kembali ke homebase (ngarep), Insyaa Allah.

Dari nasehat Ustadz Dr. Syafiq Basalamah, sebagus dan semewah apapun rumah yang kita bangun, kita renovasi, kita tempati, suatu saat nanti kita akan dikeluarkan dari rumah tsb tanpa membawa apa2.

Rumah yg kita bangun megah mentereng ternyata juga cuma ngontrak, sob.
Ujung2nya ke kuburan juga. Kalo kata pepatah jawa, urip iki mung mampir ngombe.



Etapi tulisan ini bukan soal rumah ding. Ini soal takjil.

Tulisan di atas cuma menggambarkan sekilas ttg komplek kami.
 
Jadi begini.

Ada anak2 anak kampung sebelah, bukan anak komplek sini. Bukan dari golongan the have. Orang2 biasa.
Mereka mgkn berdelapan atau bersepuluh -aku ga ngitung- . Ada yg besar ada yg kecil, berkopiah dan baju koko, setiap sore setia menanti takjil di masjid komplek.


Lumayan, usai maghrib mereka bisa pulang membawa nasi kotak. Aku suka memperhatikan mereka.
Sampai di rerumputan di luar masjid, masing2 anak mengeluarkan tas kresek dari saku masing2 buat membungkus nasi kotaknya.
"Rumahmu dimana?" tanyaku kepada yg paling kecil. Dia tadi yg anggukkan kepala ke arahku di dlm masjid dgn sopan.
"Jauh, di sana." jawabnya sambil nunjuk. Aku bisa membayangkan kampung mana yg dia tunjuk.
"Jalan kaki?"
"Iya."
Masyaa Allah.


Sayangnya suatu hari usai sholat anak2 itu berebutan keluar hingga melewati bapak2 yg masih sholat. Akhirnya dimarahin. Agak terlalu keras marahinnya.
Aku cuma bengong. Padahal mereka bisa dibilangin baik2. Ga harus dibentak kenceng, menggelegar.
"..ga usah kesini lagi!!!"
Aku kok lihatnya jadi seperti jurang antara si kaya dan si miskin. T_T


Anak2 kecil itu udah ngga ada lagi besok sorenya, dan sore2 seterusnya. Mungkin mereka mencari takjil di masjid lain, entahlah.



Di mushola kampung ku juga begitu. Kalo sore menjelang maghrib dihidangkan gorengan2, ada ote2, pisang goreng, atau buah2an seperti semangka atau salak atau pisang. Rupanya ada ibu2 yg suka nyembunyiin gorengan di atas ventilasi pintu biar anak2 kecil itu ga ngambil. 
Padahal kami tau anak2 itu puasa maghrib.
 

Sahabatku.
Anak2 kecil banyak lho yg berpuasa maghrib seperti kita. Sama laper, sama haus. Lihat aneka jajanan takjil begitu membahagiakan buat mereka. Jangan remehin mereka. Puji jerih payahnya.

1 komentar:

  1. Saya Achmad Halima Saya ingin menyaksikan karya bagus ALLAH dalam hidup saya untuk orang-orang saya yang tinggal di sini di Indonesia, Asia dan di beberapa negara di seluruh dunia.
     Saat ini saya tinggal di Indonesia. Saya seorang Janda dengan empat anak dan saya terjebak dalam situasi keuangan pada MARET 2017 dan saya perlu membiayai kembali dan membayar tagihan saya,
    Saya adalah korban penipuan pemberi kredit 3-kredit, saya kehilangan begitu banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang yang saya berutang, saya dibebaskan dari penjara dan saya bertemu dengan seorang teman, yang saya jelaskan mengenai situasi saya dan kemudian mengenalkan saya ke perusahaan pinjaman yang ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM dapat diandalkan.
    Bagi orang-orang yang mencari pinjaman? Jadi Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman di internet penipuan di sini, tapi mereka masih sangat nyata di perusahaan pinjaman palsu.
     Saya mendapat pinjaman dari ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM sebesar Rp900.000.000 dengan sangat mudah dalam waktu 24 jam setelah saya melamar, jadi saya memutuskan untuk membagikan karya bagus ALLAH melalui ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM dalam kehidupan keluarga saya. Saya saran jika anda membutuhkan pinjaman silahkan hubungi ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM. hubungi mereka melalui email:. (alexanderrobertloan@gmail.com)
    Anda juga bisa menghubungi saya melalui email saya di (achmadhalima@gmail.com) jika Anda merasa sulit atau menginginkan prosedur untuk mendapatkan pinjaman.

    BalasHapus