Rabu, 27 Juni 2012

Alam Naj'al Lahu 'Ainain?

Alam naj'al lahu 'ainain? (bukankah Kami telah berikan kpd nya dua mata)
Walisaanaw wasyafatain? (lidah dan dua bibir)
Tapi setiap hari, mata ini kita pake untuk lihat yg ngga bener.
Mulut ini kita pake ngomong yg ga bener.
Dan bodohnya, kadang kita sudah merasa jadi orang yg lebih baik dari yg lain.
Alloh, betapa lemahnya kami T_T


Dari bangun tidur, ada yg langsung nyalain televisi. Lihat berita, misalnya. Pembawa acaranya wanita yg tidak menutup aurat, dan kita kaum adam menatapnya dgn tanpa rasa bersalah, "Biasa aja kok". Belum lagi kalo acara sport, pembawa acaranya masih muda, energik, berkaos ketat dan (kadang) ada yg bercelana pendek. Belum lagi kalo yg dilihat acara gosip, pembawa acaranya wanita cantik memakai gaun sexy berleher rendah, dengan pundak dan lengan terbuka. Itu baru pembawa acaranya, belum artis yg sedang diliput -_-"

Keluar dari rumah, mata kita disuguhi pemandangan yg tidak halal di jalan. Terus, setiap menit, setiap jam, sampai kemudian kita nyampe di kantor. Buka komputer, di internet juga disuguhi gambar2, dan foto2 serupa. Begitu terus sampai kita pulang ke rumah. Dan di rumah pun, ada yg kemudian nonton tv lagi dan disuguhi lagi pemandangan serupa.
Begitu lah kita memakai kedua mata ini sehari-hari T_T

Ingeett inget betul dua ayat di atas (QS. Al Balad: 8-9) setiap kali kita akan terpeleset menggunakan mata dan lisan kita.

Bdw, sementara kalo ngomong tentang mata, aku jadi inget ama Pak Entang, salah satu sahabat Aa Gym yg kapan hari pernah ada di tv. Beliau ini tuna netra, tapi -kalo ga salah (maaf jika salah) beliau hafal 30 juz Al Qur'an lho. Bahkan kalo sholat jamaah bersama Aa Gym, beliau ini lah yg ngimamin.

Pak Entang
Dari http://tuan-putri.blogspot.com/ , di acara tausyiah MQFM suatu pagi, salah satu penelepon adalah Pak Entang ini. Istri beliau adalah juga low vision. Percakapannya kurang lebih seperti berikut.

"Lagi dimana Entang?", tanya Aa.
"Di Daarul Jannah, A. Meriksain anak-anak.", jawabnya.
"Ada yang sakit?"
"Iya, anak yang kedua beberapa tahun lalu sudah operasi, sudah dideteksi katarak. Sekarang yang ke-4 juga kata dokter ada indikasi"
"Genetik itu teh?"
"Kata dokter sih kemungkinan turunan, A.
Tapi kalau menurut saya mah, nggak mungkin Allah menakdirkan penyakit sekedar karena turunan orang tuanya. Ini memang Allah membuka ladang amal sedekah untuk saya dan istri, diantaranya untuk anak-anak yang memang menjadi tanggungan kami.", katanya.

Lalu,
"Maaf ya Entang, kan Entang tunanetra total, istri juga low vision. Gimana itu teh caranya ngurus anak 4?", tanya Aa.
Jawab Entang, "Jangankan ngurus anak-anak, A. Ngurus diri sendiri aja saya mah nggak sanggup. Semuanya juga Allah yang mengurus. Malu saya kalau bilang kami yang mengurus."

Subhanallah.


O iya satu lagi.
Bagi kita, Al Qur'an itu sangat mudah di dapat. Harganya pun murah, dari yg kelas lux besar sampai yg berukuran saku ada resletingnya. Bahkan gratisan kalo Al Qur'an nya udah ada di hp, blekberi, android, dan segala gadget yg sudah begitu mobile. Tapi bagi mereka sodara2 muslim yang tuna netra, Al Qur'an braille sangat sulit didapat. Selain tebal, dan berat, harganya pun mahal.


Nah Pak Entang ini juga mengurusi wakaf Al Qur'an braille bagi sodara2 muslim yang tuna netra lho, dalam wadah lembaga bernama LSM Ummi Maktum Voice (UMV).
Bagi temen2 yg mau ikutan bantu-bantu menginfaq kan sedikit hartanya untuk pencetakkan Al Qur'an braille bisa mampir ke website resmi mereka di sini . Cukup senilai Rp. 1.650.000 untuk Al Qur'an 30 juz atau Rp. 55.000 untuk 1 juz Al Qur'an.
 
huruf braille

Yuk, berbuat sesssuatu' buat sodara kita.

Harta kita yg sebenernya bukan harta yang kita punya sekarang.
Harta kita yg sebenarnya itu adalah harta yg telah kita infaqkan di jalan Alloh.

Ketika Aisyah radhiallahu anha membagi2kan daging kambing kepada yg lain, beliau menyisakan sebagian daging untuk Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Lalu Rasulullah bertanya kepada Aisyah, “Apa yang tersisa?”. Aisyah menjawab, “Tidak tersisa kecuali satu paha depan.”. Beliau Shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Justru semua sisa kecuali paha tersebut.” [H.R. At Tirmidzi dishahihkan Syekh Al Albani]

Semoga bermanfaat.
Ilal liqo'.

2 komentar:

  1. terimakasih mas,,
    kembali mengingatkan saya..
    untuk semakin bertanggungjawab, thd diri kita, dari mata, telinga, hingga hati.. ^__^

    BalasHapus
  2. @anna: sama2 anna, ini jg mengingatkan diriku sendiri. semoga istiqomah ya.

    BalasHapus