Jumat, 23 Agustus 2013

Abang Kaya Abang Disayang, Abang Susah Abang Ditendang

"Pappaah... jadi selama ini diem2 Papah punya huttang ratusan juta begini!??" jerit si istri yang terkejut ketika tau bisnis suaminya berantakan dan meninggalkan banyak hutang.
"Eh asal Mamah tau ya, utang2 ini juga untuk nutupin kebutuhan Mamah tauk!" bentak si suami tak mau kalah, "Hitung aja berapa puluh juta buat Mamah dan anak-anak!!?"
Istri terkejut, "Tapi bisnis kita kan jalan!??"
"Jalan dari hongkong! Itu semua hutang!!"

Dialog imajiner tentu saja, tapi masih based on true story lah somewhere.
Kalo dikembaliin ke judul, topik hari ini emang tentang abang kaya abang disayang, abang susah abang ditendang. Karena -mungkin- si suami takut ditendang maka suami jumpalitan seorang diri demi anak istrinya senang. Alih2 membahagiakan keluarga, justru sebenernya ngga mendidik keluarga. Akhirnya suami makin terjerumus. Dari terlilit hutang, hingga korupsi.
Na'udzubillahi mindzaalik.


Apakah yang salah si istri yang ngga mau nerimo? Bisa jadi.
Apakah yang salah si suami yang tidak terbuka dan terlalu memanjakan? Bisa jadi.
Apakah karena gaya hidup (keduanya) dengan standard terlalu tinggi? Bisa jadi.
Banyak sebab di luaran sana. Ga bisa langsung menyalahkan si suami atau si istri.

Sebaliknya, ada lho suami yg malas, ngga kerja, ongkang-ongkang kaki, tapi tiap hari ngrokok dan minta dibikinin kopi. Akhirnya istrinya yang jumpalitan lari kesana-kemari. Kejem banget.

Seharusnya lah susah senang dilalui bersama2.
Terbukalah antar suami istri soal keuangan. Jangan ditutup2i ibarat api dalam sekam.
Istri harus tau uang suami dari mana, dan suami juga harus tau uangnya dibelanjakan istri untuk apa aja, biar sama2 ada internal control gitu. Sedikit atau banyak nya penghasilan, ntar kan ada penyesuaian.

Kalo salah satu berhutang, yg lain kudu tau.
"Om aku pinjem uangnya sekian2. Tapi jangan bilang siapa2 ya, termasuk jangan bilang istriku."
atau..
"Mbak aku pinjem uangnya sekian2. Tapi pliiis jangan bilang siapa2. Suami mbak jangan tau. Suamiku apalagi."
Hati2 dengan peminjam seperti ini.
Hutang piutang itu ngga boleh diam2. Harus ada saksinya.
Allah Ta'ala berfirman, "..Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil. Dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu lebih adil di sisi Allah dan lebih dapat menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu”. [QS Al Baqarah ayat 282]


Kalo suami lagi banyak uang, ya bolehlah dinikmati.
Kalo suami lagi sedikit uang, ya ayolah sama2 mengerti.

Jangan semua2 dibebankan kepada salah satu pihak aja.

Apa udah ga berguna lagi tuh peribahasa jaman dulu: berat sama dipikul, ringan sama dijinjing?
Jaman SD kita hapal bener peribahasa itu, tapi setelah menikah dan berkeluarga malah dilupakan.

Yang enak itu kalo punya standard hidup sederhana, ya akhi.
Yang biasa2 aja gitu lho.
Saat penghasilan kita lagi banyak? Yo biasa2 aja.
Saat penghasilan kita lagi sedikit? Yo biasa2 aja juga. Toh dari dulu begini.




Kaya atau miskin tetep sedekah.
Kaya atau miskin tetep ke masjid.

Karena standard kita di hadapan Allah itu bukan dilihat dari kaya atau miskin-nya.
Kalo di masyarakat kita sih masih begitu ya. Di kampung tuh kalo orang kaya dihormati, atau dilayani lebih. Itu sebabnya orang yang ngga kaya pengen "tampak kaya". Atau orang kaya pengen menampakkan kayanya. Supaya disegani, dihormati orang lain dan mendapat pelayanan lebih.

Alhamdulillah kemuliaaan seseorang di mata Allah Ta'ala ngga dilihat dari situ.
Bener2 ngga dilihat dari situ.

Jadi jangan bangga kalo kita lagi di atas angin dengan kekayaan sundul langit.
Semoga kita dijauhkan dari sikap sombong, yang kalau Allah mau harta yang kita bangga2kan bisa jadi langsung dimusnahkan Allah blekk dan kita ngga punya apa2 lagi.

Allah Ta'ala berfirman,

اعْلَمُوا أَنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِي الْأَمْوَالِ وَالْأَوْلَادِ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَامًا وَفِي الْآَخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانٌ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

yang artinya,

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS. Al Hadid: 20)


Terimakasih udah meluangkan waktu untuk membaca.
Mari kita tengok ke diri kita dan keluarga kita masing-masing.
Moga2 ada manfaatnya buat aku sendiri, maupun buat sahabat2 fillah yang mampir di mari.
Mohon maaf kalo ada salah kata, cuma pendapat pribadi semata kalo keliru mohon dikoreks.

Barakallahu fiikum.

5 komentar:

  1. Uhuk..uhuk...*maaflagisakitbatuk
    Susah senang ditanggung bersama ya, akhirnya ketika hutang numpuk puk, istri dan anak ya ikutan susah. Yo wis, ditanggung bareng, kuatin suami, jangan malah ditinggal pergi, gitu ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. betuuuuuuul.
      introspeksi diri baik istri maupun suami.

      Hapus
  2. kayaknya ni curhatan penulisnya

    BalasHapus
  3. Agen Slot Terpercaya
    Agen Situs Terpercaya

    88CSN game online yang lagi hitz dan banyak dimainin anak-anak muda sekarang lho,
    Kamu Jangan takut, game Online yang satu ini Aman dan Mudah dimainin Kok.


    atau hubungi kontaknya di WES88.COM
    Contact Kami:
    WA : 081358840484
    BBM : 88CSNMANTAP
    Facebook : 88CSN

    Ayo Cobain, selain Seru , juga menguntungkan lho
    Game mana lagi yang bisa ngehasilin Uang Asli
    Let's Play togethe

    BalasHapus