Jumat, 20 Desember 2013

K e b a k a r a n

Ini adalah cerita tentang musibah yang menimpa keluarga kami. Ngga ada mengeluhnya sama sekali, curcol atau apa, karena kami bisa mendapat hikmah yang luar biasa besar di baliknya. Mudah2an dengan membaginya di sini, kita bisa sama2 memetik pelajaran yang sangat berharga daripadanya.
Ini kisah tentang tiga huruf "Kecil Jadi Teman, Besar Jadi Lawan". Yup, tiga huruf itu adalah API.

kumpulan fiksi dot wordpress dot com
Dalam rangka tugas dari sekolah untuk membawa korek api, maka Kevin dibelikan mamanya sebuah korek api gas. Yang sejenis merk Tokai itu lhooo, yang ngoreknya pake jempol. Tapi aku ngga tau yang ini merk nya apa. Mungkin Tokai, tapi mungkin juga bukan Tokai. Aku juga ga peduli apakah ini Tokai atau bukan Tokai.
(sst, om om, maaf, itu kebanyakan bahas tokai, kapan ceritanya)

Oh iya iya. Lanjooot.
Nah namanya barang baru, Kevin pun mainan nih korek terus. Kejadiannya sekitar sore hari, mungkin jam empat atau jam lima-an. Kevin pun bakar2 daun, bakar kertas, atau apa lah di halaman rumah. Mama nya udah ngomelin dari dapur, Kevin jangan bakar2. Tapi Kevin masih aja mainan api. Mamanya pun sibuk di dapur lagi cuci piring. Sampai akhirnya terendus2 bau asap. "Keviiiin kamu bakar2 apa, hayooo matiin!!" Kok asepnya sampe masuk rumah. Padahal dari halaman depan ke dapur kan jauh. Mama K pun jalan cepet2 ke depan, "Keeeviiiin...Bakar2 apa sih!!?"

Kamis, 19 Desember 2013

Direm Dulu

Suatu hari, lagi di parkiran, lihat motor Kawasaki Ninja 250cc warna hitam putih punya temen. Ada stiker nya tiga cakaran kuku Monster. Diparkir ganteng banget. Itu baru diparkir doang udah gantengnya gitu, palagi jalan tuh. Bannya gede2. Satu per satu diliatin detailnya, keren beud. Lalu dibandingkan dengan motorku sendiri Yamaha Vixion yang jarang dicuci. Hahaha, melas.

+ Pa, motornya belum dicuci?
- Iya Ma, ntar di kantor deh nyuruh OB

Keesokan harinya,
+ Pa, kemaren motornya belum dicuci?
- Wah iya, belum Ma
+ Kasihan banget, masa orangnya ganteng kok motornya jelek (kotor)
- Hidup ini harus seimbang, Ma
(raja ngeles)

Jumat, 06 Desember 2013

Aku dan Komik II: Inna Ma'al Usri Yusraa

Ini adalah lanjutan dari Cerita Sebelumnya Asa Di Langit Jakarta.


jari gue udah mendingan, gan
Alhamdulillah telunjuk ku makin hari makin baik. Udah mulai bisa diongklek2 muter, udah bisa dikit2 ditekuk, walaupun kayanya belum bisa naik motor. Masa naik motor jarinya nge-trill satu? Alhasil dalam seminggu itu aku naik mobil terus ke kantor.
Kalo ide buat gambar apa nya sih udah ada, kupilihkan dari salah satu status facebook-ku yg berasal dari obrolanku bersama Kevin. Tapi eksekusi gambarnya masih nunggu hari Sabtu aja, sekalian meyakinkan diri bahwa jariku udah bisa diajak kerja sama.

Hari Sabtu pagi aku dan Kevin belanja2 peralatan di Intermedia. Beli satu rim kertas 80 gr ukuran A4, pensil mecanic, penghapus, drawing pen 0.2 sama dua biji spidol item kecil. Meja gambar pun disiapkan.
Cie cie punya meja gambar, squ?
Engga, hahaha.

Kamis, 05 Desember 2013

Aku dan Komik I : Sebuah Asa Di Langit Jakarta

Aku suka komik!
Tentu aja aku juga suka baca apapun termasuk buku biasa. Tapi namanya anak2, sejak kecil aku doyan banget ama komik. Komik pertama yg kubeli pake uangku sendiri adalah Tintin,  judulnya Penerbangan 714.
Aku juga beli Tintin dan Picaros.


Aku juga suka banyak komik2 lain, seperti misalnya Tanguy and Laverdure, kisah dua pilot AU Perancis yg mengemudikan pesawat Mirage. Dari komik2 ini lah aku pun terinspirasi ngomik juga. Sekitar kelas empat SD lah aku mulai bikin2 komik sendiri, kubaca2 sendiri, kupamer2in ke temen. Hahaha, seingetku waktu itu aku gambarnya agak2 berbau pesawat2 dan perang2 gitu lah.

Lho, bukannya dari kecil suka nulis?
Iya, nulis cerita juga, ngomik juga. Tergantung mood aja. Hobby ku ya dua itu lah pokoknya.

Pramugari Cantik Di Halaman Masjid Nabawi


dari joelq9 dot wordpress dot com
Malam itu langit sudah gelap. Aku, bersama dua temanku bersama-sama melangkah keluar dari masjid Nabawi. Sebutlah mereka Pak haji dua kali dan Kakek rambut putih. Aku waktu itu 28 tahun, Pak haji dua kali berusia 45 tahunan, sementara Kakek rambut putih ini sudah tua, berwajah ramah, lucu, suka becanda dan murah senyum. Sesuai namanya, rambutnya seluruhnya putih. Usianya mungkin 60 tahun lebih. Seperti biasa kami bertiga sudah janjian dengan istri kami masing2 untuk berkumpul di dekat lampu, ba'da sholat Isya'.
Sebagaimana kita tau, jamaah laki-laki dan perempuan emang dipisah di masjid Nabawi situ, karena nya ketika aku berangkat sholat maghrib sore tadi, aku dan istriku sudah janjian untuk ketemu lagi di bawah lampu ba'da Isya', baru kemudian kembali ke hotel bersama-sama. Hotel tempat menginap kami kecil, ngga mentereng dan lumayan jauh jalan kaki dari Masjid Nabawi. Itu sebab jalan kaki pulang pergi rame2 memang lebih nyaman dan aman.
"Di bawah lampu yang ini ya." kataku pada Mama K sambil menunjuk sebuah tiang lampu, sore tadi. Istriku mengiyakan, lalu ia dan kedua ibu yang lain masuk ke jalur menuju pintu untuk jamaah perempuan.

Selasa, 03 Desember 2013

Istinsyaq dan Istintsar

Sudahkah kita berwudhu dengan ber-istinsyaq dan istintsar?
Istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung) dan istintsar (mengeluarkan air dari dalam hidung) merupakan sunnah yang ada dalam ibadah wudhu. Tapi -di buku Thaharah nya Ustadz Sarwat- disebutkan ada pendapat ulama yang menyatakan hukumnya wajib (1).



ilmusunnah dot com

Susah om! Selama ini wudhu hidungnya cuma ngupil2 gitu aja.
Hadeeeuh. Belum dicoba tuh padahal.
Belum apa2 udah bilang susah :(
Ayo dicoba, latihan, lalu diamalkan.
Kalo bayi2 disuruh belajar jalan bilang susah, maka selamanya mereka ga akan pernah berdiri dan berjalan di atas dua kaki.
Masa kalah ama bayi?

Caranya begini.
Eh, biasanya wudhu pake apa? Pake kran ya?
Kalo jaman Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dulu, pake tempayan berisi air lalu tempayannya dimiringkan biar airnya mengalir untuk mencuci tangannya (2).

Senin, 02 Desember 2013

10 Alasan Tidak Memberi Hutang

Memberi pinjaman atau hutang kepada orang lain itu amal shalih. Bahkan termasuk amal kebaikan yang pahalanya lebih besar daripada sedekah biasa (1). Tapi ternyata memberi pinjaman juga kadang pake pikir2 dulu ya, ga selalu orang minjem kita beri pinjeman. Dalam tulisan ini akan aku sajikan 10 alasan kenapa kita tidak memberi pinjaman kepada orang lain (Selain pas kita lagi bokek, dompet bawang merah, ATM kosong atau mungkin lagi ada kebutuhan sendiri).

Tulisan ini kususun2 sendiri, tanpa keilmuan, ngga pake penelitian apa2, cuma berdasarkan pengalaman pribadi dan orang lain sehari-hari. Jadi kemungkinan juga salah dan kurang tepat, monggo dikoreksi atau ditambahin.

Kenapa kok nulis artikel begini om?
Temennya omsqu semua yang semoga senantiasa dalam lindungan Allah Ta'ala.
Dalam hutang piutang kita tau ada dua sisi, si pemberi hutang dan si peminjam. Kreditur dan debitur. Kita juga bukan orang yang selalu memberi pinjaman kaan, karena bisa jadi suatu hari dalam keadaan sangat terdesak kita yang butuh bantuan finansial dari orang lain. Kalo memang suatu hari -qadarallah- kita jadi penghutang, maka jadilah penghutang yang baik dan bertanggungjawab. So ada baiknya hal2 yang kurang baik yang tersaji di bawah ini dihindari.

Berikut rinciannya satu persatu:

Kamis, 28 November 2013

Air Tuba Dibalas Air Susu

Kamu lagi sedih? Susah? Merasa difitnah? Merasa di-bully? Merasa didzolimi? Dianggep public enemy?
Dada sesak? Pundak berat?
Yuk baca kisah di bawah ini, mungkin bisa sedikit mengurangi bebanmu.

dari ahsanfile dot com
Cewek ini seorang karyawati kantoran di sebuah perusahaan taiwan. Setiap hari dia jalan kaki berangkat dari rumahnya ke jalan raya sekitar 700 meter, lalu cegat angkot di sana. Di sepanjang jalan tanah yang lurus ini, si cewek berjalan melewati hamparan sawah yang luas dan hijau.
Dia memang tinggal di desa, yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani. Si cewek ini anak rumahan. Ga pernah nongkrong, ga pernah ngegosip ama tetangga2nya. Ibu kandungnya sudah tiada sejak si cewek ini masih kecil. Di rumah aja bersama ayahnya, seorang pensiunan PNS golongan rendah.  Namun ternyata di luaran dia digosipin yang buruk-buruk oleh banyak orang!

Senin, 25 November 2013

Dapur Bersih

Kata temenku -Adit-, aku itu dapur bersih. Hihihi.
Well, jadi begini. Aku itu angot2an. Someday aku rame, ngelawak, lucu, becanda. Someday aku dingin, diem, silent, kacamata kuda. Dulu jaman SMA kelas satu, aku pernah jam istirahat diem aja di kelas, lalu temen2 di luar melongokkan kepala di pintu, "Yan lapo koen, ndang mrene dienteni arek2 iki." (Yan ngapain kamu (dalem kelas aja), cepetan kesini ditungguin anak2.
Rupanya mereka nungguin aku cerita konyol2 di teras kelas seperti biasanya, lalu tertawa gaduh bersama.

Begitu pula di ruangan kantor ini.
dari eramuslim
Kadang aku rame. Kadang juga aku diem. Kalo udah diem temenku akan negur, "Serius banget, mas." atau "Kok diem aja." Lalu dengan bijak (halah) kujawab, "Fal yaqul khairan, aw liyasmut." Berkatalah yang baik, atau diam.  Kalo versi panjangnya sih "Man kana yu'minu billah wal yaumil akhir, fal yaqul khairan aw liyasmut.", sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dari riwayat shahihain Bukhari Muslim.

Itu kalo pas aku lagi sadar begitu tuh.
Tapi ntar kalo kumat, ya aku becanda lagi ngelawak2 -sigh-. Dan kalo udah ketawa2, maka temenku akan komentar, "Ya gini nih dapur bersih." Hihihihi. "Andai temen2 fesbuk nya omsqu tau, hahaha." katanya ama ngakak2. Wo wo wo. Sebenernya jg temen2ku di dunia maya tau kok kalo aku gokil suka ngelucu2. Bisa keliatan kok ya dari tulisan2ku. Ya kan? Ya kan? Ya? Ya? (nyari temen hihihi). Tuh buktinya kusediain katagori khusus "gokil" di blog ini, walaupun tidak menutup kemungkinan kegokilanku yg lain kususup2i juga di tulisan yg berbau nasehat hihihi.

Jumat, 22 November 2013

Temennya Omsqu

"Oh iya Vbi Djenggotten temenku di facebook, kadang kami suka ngobrol." kataku ke temen yang demen komik2nya Vbi. Seneng lah kenal ama komikus best seller.
"Ustadz Felix ngasih nomer hp nya, kalo mau aku ada nih." kataku ke temen. Senenglah pernah dibales emailnya ama Ustadz kondang (walaupun ga kenal hahaha).
"Kapan hari Hasan Al Jaizy bilang di inbox bla bla bla.." kataku ke temen. Hahaha seneng tentu aja pernah ngobrol ama beliau.
"Kemaren sholat ama Saipul Jamil, trs dia ngajak salaman." kataku ke temen. Halah, Saipul Jamil mulu. Coba search namanya di blog ini bakal muncul banyak.  Lha wong emang tiap sholat di Masjid Al Musyawaroh Kelapa Gading bakal ketemu orangnya (tapi ga kenal juga).

dari FB nya tyas
Rupanya nih, ketika nama seseorang disebut, tiba2 kita -yang pernah berhubungan ama orang yang disebut itu secara langsung- jadi ikut bangga dan seneng. Dan ini terjadi waktu kemaren, temenku di cubicle sebelah bilang ke temenku yang lain, "Woii, angkatane awak dewe (anak STAN) dipilih dadi Direktur Utama BUMN termuda!! Lailly jenenge!" Heboh.
Aku langsung angkat muka.
BUMN? Lailly?
Langsung ke Tyas.

"Lailly siapa?" tanyaku.
Suara mereka agak gaduh. Trs kuulangi lagi pertanyaanku, "San, Lailly siapa??"
"Lailly Prihatiningtias."

Wooooooh. Masyaa Allah.
"Koncoku ikuuuu!!!" kataku sambil langsung nyerocos bercerita.
Hahahahaha. (malu)


Jumat, 15 November 2013

Teman Baik

dari ciricara.com
Aku punya banyak teman dalam suka waktu jaman kuliah dulu. Temen ketawa2. Temen ngakak2. Kalo udah nongkrong, trs saling ngelucu ampe gila2an. Palagi aku jg seneng becanda, kalo ketawa bisa ngakak2 wakakakakak mpe berisik di kost. Bikin seneng hari2ku.
Tapi ceritaku kali ini bukan cerita ttg temen dalam suka. Tapi tentang temen dalam duka.

Suatu hari jaman2 mahasiswa, aku sakit. Setelah ke dokter di sebuah klinik di Ceger, ternyata aku sakit typhus. Penyakit khas anak kost2an yang makannya suka ga teratur dan ga higienis pula. Yang kukeluhkan adalah badan lemess, panas tinggi, perut mual, selalu pengen muntah. Salah satu cara kalo pengen sembuh adalah banyak2 bedrest tidur terlentang dan makan bubur atau nasi  yg lembut2.

Jumat, 08 November 2013

Namanya Cinta

Aku sering memperhatikan hal2 kecil yg dilakukan istriku kalo di rumah. Dan itu membuatku terkesan bgt. Misalnya saat kami makan mangga, satu mangga dimakan bareng2, aku, Mama K dan Kevin. Setelah mangga dikupas, istriku lalu memotong salah satu sisi menjadi tiga bagian. Nggak selalu persis sama ukurannya. Dan potongan terbesar diberikannya kepadaku. Berikutnya ke Kevin. Baru potongan yg paling kecil dia makan sendiri. Kadang dia kebagian pelok-nya doang.

Di lain hari, pas dinner di meja makan tersedia lauk tahu goreng dan sambel terasi yg uweenak banget. Serius nih. Sambel nya tuuh makk nyoooss enak tenan. Kami berdua makan dengan lahapnya. Sayangnya malam itu sisa nasi di magic jar tinggal sedikit. So sekali sikat ya lgsg amblas. Sementara sambel di cobek masih ada. Menggoda bgt sih, tp mau dimakan pake apa.

Rabu, 06 November 2013

Meja Kerja

mejaku tampak depan

Kereta Malam

Pernah suatu hari di lift, ada orang yang lagi nelepon. Kami jadi ikut nguping.
"Ya.. iya.. ini udah mau La Piazza, iya iya, oke." kata orang itu berbohong. Lalu ponselnya ditutup.
Temenku mungkin gatel, langsung nyeletuk, "Lha wong masih di lift kok bilang udah di La Piazza."
Si orang tadi terkekeh2 malu.
Padahal posisi kami dengan La Piazza masih sekitar 5 km. Belum lagi kalo macet. Bisa jadi lima belas menit sampe setengah jam perjalanan menuju kesana. Kebiasaan banget gak sih.

atap stasiun jakarta kota
Paling sebel kan ama orang yang jam karet?
Kalo bisa nih, aku tuh pengennya selalu on time kalo janjian.
Kamu juga ya? Sama dong. Memang haaarruus itu.
Maka, kalo kita janjian jam sepuluh, kalo bisaaaaa diusahakan tiba sebelum jam sepuluh. Artinya, berangkat dari rumah jauh2 sebelum jam janjian, diperhitungkan waktunya, berapa lama perjalanan, ada kemungkinan macet atau engga. Supaya lawan janjian nya ngga menunggu, kasihan, menunggu itu ngga enak.


Efek buruknya datang di awal waktu adalah:
1. Kita yang nungguin, antung-antung, bengong, karena ternyata lawan janjiannya lah yang jam karet
2. Tuan rumah belum siap. Hihihi, sering nih. Undangan arisan keluarga jam sepuluh, eh setengah sepuluh udah di lokasi acara, tuan rumah masih sibuk menata ini itu hag hag hag, jadi malus. Biasanya itu terjadi karena perhitungan kita meleset tentang lamanya perjalanan. Yang diduga bakal macet, eh ternyata lancar.

Selasa, 29 Oktober 2013

Being Cool Mbecungik


Jono -artis bule yang mualaf itu- bercerita betapa ramahnya orang Muslim di Aceh kala itu, yang membuatnya begitu terkesan. Orang muslim saling sapa dan memberi senyum, sementara di London orang2 di sana ngga suka kalo ada orang lain yang ngeliatin.
Begitu pula di Australia. Abu Bakar -nama sebelumnya adalah Ruben, seorang mualaf dari Australia- juga bercerita bahwa orang2 Australia tidak tahan jika dipandang (ada yg ngeliatin).
Dua cerita di atas kudapet dari nonton Youtube.

Begitu pula kita sekarang. Orang yang tidak kenal saling dingin satu dengan yang lain. Kalo ada yang agak ramah dikit, ih apaan lu. Siapa sih? Seakan curiganya di duluin. Kalo ada orang ngeliatin di angkot, langsung deh kita raba2 hape dan dompet. Kalo ada mas2 agak melambai, kita langsung curiga wah hombreng nih. Begitu ngga? Engga kok ya :D

Ada nih cerita, orang di komplek sini yang kala kusapa, diem aja. Memang ngga kenal, tapi sering lihat, makanya kusapa. Sayangnya dia diem aja. Etapi istrinya mengangguk ramah.
Ketemu berikutnya kusapa lagi. Eee, diem lagiii!!  Ya Allah.
Tapi istrinya tetep mengangguk ramah.
Begitu beberapa kali. Sementara si suaminya itu memang sepertinya menghindari tatapan mata.

Ah entahlah. Mari kita beri udzur.
Mungkin dia ngga dengar sapaanku. Akan kucoba lagi sapa di lain hari, insyaa Allah.

Kamis, 17 Oktober 2013

Laa Ba'sa Thahuurun Insyaa Allah

Aku kalo batuk emang lamaaaa sembuhnya.
Dan aku sebel ama obat batuk, soalnya bikin auwantok poooool!!!!
Kalo aku minum obat batuk siang, maka ngantuknya sampe sore. Pulang kerja naik motor itu kaya oleng, berhalusinasi, kaya mau merem. Pokoknya bahaya banget.
Kalo aku minum obat batuknya pagi, maka ngantuknya sampe siang. Sepanjang hari jadi letoy, ngantuk dan ga semangat kerja, maunya mereemmm aja. Pokoknya jadi ngga produktif.
Kalo aku minum obat sore, akhirnya sampe rumah ngga bisa ngomik dong. Ngga bisa main ama anak istri, bawaan nya pengen ngebo aja. Sholat isya' jadi kudu merem.
Akhirnya, batuk ku ngga kuobatin, grok grok grok.

Dana Talangan Haji


Sebutlah si Badu, anak kecil usia sepuluh tahun -belum baligh- yang didaftarkan haji oleh ayahnya memanfaatkan dana talangan haji dari perbankan.
Lho masih kecil kok didaftarin haji?
"Iya nih." kata si Ayah. "Daftar haji sekarang baru dapet porsinya lima belas tahun lagi sih. Ya udah daftar sekarang aja, kan ada dana talangan haji, yang penting daftar dulu!"
Sekarang ini si Ayah udah berusia empat puluh tahun, kalo daftar sekarang kemungkinan baru berangkat -insyaa Allah- di usia lima puluh lima tahun.
foto jabal rahmah, dari republika dot co dot id
Sekalian aja ah ajak si Badu, putera semata wayang mereka. Kelak lima belas tahun lagi si Badu sudah berusia dua puluh lima tahun. Kemungkinan besar sudah mulai bekerja, dan jelas sudah baligh.
Maka Badu yang sebenarnya belum mampu ini (bahkan belum wajib haji karena masih anak2) sudah berada dalam barisan antrian calon jamaah haji yang akan berangkat lima belas tahun lagi.


Lain cerita.
Mbah Samsul berusia 70 tahun. Sudah sangat tua, tapi badannya sehat dan berotot. Maklum petani tulen.

Senin, 30 September 2013

Haji Kesasar

yang mana yang Mama K?
"Mbah Kalimah ilang!!" kata seseorang yg langsung bikin heboh kami semua.
Entah ke berapa kali Mbah Kalimah hilang dari rombongan kami.
Beliau ini udah sangat sepuh. Nenek2 yang sudah sangat lanjut usia. Badannya kecil dan agak bungkuk ke depan, tapi masih kuat fisiknya dan segar wajahnya. Mbah Kalimah sudah pernah naik haji, dan beliau sangat percaya diri bahwa Mekkah dan Madinah sekarang sama aja dengan Mekkah Madinah di jaman hajian beliau jaman dulu (sekitar tahun tujuh puluhan atau delapan puluhan gitu).

Bapak ibu adek mas mbak rahimakumullah.
Jika nanti -Insyaa Allah- kita diberi kesempatan berhaji, maka jangan kaget ketika dalam rombongan kita nanti akan ada kakek atau nenek lanjut usia yang berangkat seorang diri. Wew, itu anak2nya pada kemana kok ga nemenin? Ya masalahnya ngga semudah itu. Ongkos naik haji kan mahal, ga semua orang diberi kemampuan punya uang cukup untuk berangkat. Mungkin adanya harta ya cuma untuk berangkat satu orang saja, karena itu lah si nenek atau si kakek lanjut usia ini berangkat sendirian. Dan bagian terpentingnya adalah, beliau-beliau yang udah sepuh ini hanya punya kita, temen2nya satu rombongan sebagai keluarga! Jadi kalo ada satu orang dalam rombongan yang hilang, palagi sudah tua, woooow langsung deh heboh.

Jumat, 20 September 2013

Yang Ganteng Ke Masjid

Selamat datang di zona ganteng.

Uhuk (batuk2)

Udah tau belum, kalo aku sekarang pindah kontrakan?
Kalo yg kali ini udah ga banjir, insyaa Allah. Jadi kalo hujan deres ngga pada panik, deg2an, tunggang langgang angkatin perabot2. Kalo yang ini alhamdulillah bisa lebih nyaman dan tenang.
Tinggal di lingkungan baru banyak perlu berkenalan dengan warga setempat. Hiks, belum banyak kenal tetangga sih. Tapi masjid menjadi salah satu ajang bertemu dan terjalinnya silaturahim dengan orang2 yang shalih -insyaa Allah-.

Senyum ramah pun siap tersaji. "Assalamu'alaikum, saya Ar____(tuuut, sensor), pak. Warga baru yang ngontrak di blok bla bla bla.."
Pun sapa hangat dan jabat erat, "Assalamu'alaikum, saya warga baru Pak. Bapak tinggal di mana? Saya Ar____ (tuuuut, sensor) bla bla bla."

Ternyata Kevin pun ikut2an. Udah punya temen baru juga di masjid.
"Kok kenal, K?" tanyaku heran.
"Iya aku yang ajak kenalan 'nama lo siapa' gitu." katanya.
Ciee cieeee udah lo lo gua aja nih anak.

Sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, "... Dan ucapkanlah salam baik kepada orang yang sudah engkau kenal maupun orang yang belum engkau kenal." (HR. Muttafaqun 'alaih).

Kamis, 19 September 2013

Mertuaku Galak Ibuku Cerewet

Ibu yang satu mengadu tentang mertuanya yang galak. "Mertuaku kalo ngomong pedes, Om. Nyelekit dan nyakitin hati." katanya suatu hari.
Di lain hari ada orang lain lagi yg curhat hal yg sejenis. Bapak yang satu ini mengadu tentang ibunya yang cerewet. "Tiap hari berantem, Yan. Kalo gini terus aku kuatir durhaka." kata si bapak ini tentang ibu kandungnya.

Laa haula wala quwwata illa billah. 
Yang satu "ibu" yang satu "bapak", artinya kedua orang yg ada pada nukilan cerita di atas masing2 udah berkeluarga. Artinya lagi, bahwa mertua dan orangtua yang dibilang galak dan cerewet itu sebenarnya sudah berusia lanjut. Mungkin di atas lima puluh tahun? Atau mgkn di atas enam puluh tahun atau lebih.

Maka yang kusampaikan pertama kali kepada keduanya adalah;
"Yang sabar. Yang sabar."
"Ditambahin lagi ya sabarnya."


Sahabatku fillah yang kucintai karena Allah Ta'ala.
Kalo ortu atau mertua ngomongnya pedes, ya ngga usah dimasukin dong yang pedes2nya. Biasa aja.
First of all, introspeksi diri yuk, aku dan kamu. Mungkin ortu dan mertua yg salah. Tapi mungkin juga kita yg salah cuma ga ngaku.
Mungkin -mungkin lho yaaaa- kita yang kurang perhatian. Yang sabar kepada mereka -orangtua maupun mertua-. Cintai dengan sungguh2. Beri perhatian lebih. Hormati mereka. Letakkan mereka di sini nih (tangan ditaro di atas kepala). Inget bener (tangan ditaro di atas kepala lagi). Kita taati maunya, kita senangkan hatinya, selama ketaatannya tidak melanggar syariat.
Kalo bilang takut durhaka tp tiap hari udah berantem ama ortu nya, itu mah udah durhaka kalee!

Rabu, 18 September 2013

Dari Pintu Ke Pintu

Aku punya temen, udah sepuh, namanya Haji Amir, beliau ketua ranting NU di salah satu kecamatan di Jombang. Baru2 ini ga ada angin ga ada hujan Pak Haji Amir nelepon, "Ini lagi menuju sana (rumah kami di mojoagung)." Ya Allah, beliau ini usianya jauuuh di atas kami, udah sepuh, tapi mau meluangkan waktu main ke rumah, biasanya beliau ini naik mobil carry tetangganya yg bernama Haji Sofwan."Waduh Pak Amir, kami kan sekarang di Jakarta." jawabku."Oalah nang Jakarta ta? Padahal ini udah mau kesana." Ah sayang sekali. Kebayang betapa sumringah wajah Haji Amir kalo kami bertemu. Senyumnya lebar. Lalu berpelukan. Sambil tertawa terkekeh2 ngobrol sana sini.
Indah sekali.

Aku juga punya temen, udah sepuh juga, sebutlah namanya Yai Ni'am. Beliau ini juga warga nahdiyin tulen. Nah beliau ini pun pernah jauh2 naik bis ke rumah kami. Aduuh haru rasanya disamperin temen jauh2 dari Nganjuk naik kendaraan umum pula. Peluk dan sapa hangat pun terjalin. Ada bahagia yg terasa saat berjumpa. Disamperin itu rasanya kaya dicintai dan dihargai. Iya lho. Apa coba yg melangkahkan kaki mereka sejauh itu kalo bukan karena cinta.
Cintanya mereka kepada kita,
karena Allah Ta'ala.

Kamis, 05 September 2013

Kembalikan Uang Saya

Assalamu'alaikum.
Ini lho, kemaren pas lagi ada acara keluarga, tiba2 salah satu saudara ada yang membacakan broadcast messg dari BBM, tentang franchise sebuah restoran terkenal berinisial S yang dikait2kan dengan babi. Tau dong soal ini? Kebetulan di ruangan itu semua orang pada tau. Selain memang broadcast messg nya dibaca kenceng, dan semua telinga mendengarkan.
Begitu kena kata BABI nih, langsung deh pada heboh ketakutan. Rasanya pengen jauh2 deh dari hal2 yang berbau babi. Tapi benarkah berita yang beredar itu? Atau cuma hoax?
Konon pihak restoran sudah mengklarifikasi bahwa mereka tidak pernah buka franchise. 
Tapi dari kedua berita itu mana yang benar mana yang salah aku juga ngga tau. Wallahu a'lam. 
Nah sebelum kita bahas lebih lanjut soal makanan, aku mau bahas soal pelayanannya dulu.
Lho kenapa bahas pelayanan?
Karena pelayanan termasuk di dalam harga yang sudah dibayar oleh konsumen.
Menurut Basu Swastha (1986: 147) Harga diartikan sebagai jumlah uang (kemungkinan ditambah barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya. Aku ulangi ya: barang beserta pelayanannya. Nah tuh catet.

Jumat, 30 Agustus 2013

Lepas Alas Kaki Di Dalam Rumah

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Suka pake alas kaki ngga kalo di luar rumah?
Suka ya.
Sandal atau sepatu?
Tergantung kebutuhan ya, kadang sandal kadang sepatu.
Kenapa?
Ya biar kaki terjaga kebersihannya. Biar ngga nginjek najis.
Selain itu kuatir sakitnya telapak kaki kita disebabkan -misalnya- nginjek duri, kerikil, paku, peniti atau panas terik matahari.

Ini bahasan di luar rumah dulu ya.
Memang beda di luar dengan di dalam rumah.
Di luar rumah itu ada tanah, ada aspal, kotor, becek, lumpur, debu, ada batu, kerikil, pasir dan mungkin banyak najis. Eh, yang tampak kotor memang belum tentu najis, seperti misalnya tanah dan debu.
Tapi di antara itu mungkin ada najis. 
Ada bekas tai anjing (maaf) misalnya. Atau tai kucing (maaf), tai kotok (maaf), maupun ludah orang.

Jumat, 23 Agustus 2013

Abang Kaya Abang Disayang, Abang Susah Abang Ditendang

"Pappaah... jadi selama ini diem2 Papah punya huttang ratusan juta begini!??" jerit si istri yang terkejut ketika tau bisnis suaminya berantakan dan meninggalkan banyak hutang.
"Eh asal Mamah tau ya, utang2 ini juga untuk nutupin kebutuhan Mamah tauk!" bentak si suami tak mau kalah, "Hitung aja berapa puluh juta buat Mamah dan anak-anak!!?"
Istri terkejut, "Tapi bisnis kita kan jalan!??"
"Jalan dari hongkong! Itu semua hutang!!"

Dialog imajiner tentu saja, tapi masih based on true story lah somewhere.
Kalo dikembaliin ke judul, topik hari ini emang tentang abang kaya abang disayang, abang susah abang ditendang. Karena -mungkin- si suami takut ditendang maka suami jumpalitan seorang diri demi anak istrinya senang. Alih2 membahagiakan keluarga, justru sebenernya ngga mendidik keluarga. Akhirnya suami makin terjerumus. Dari terlilit hutang, hingga korupsi.
Na'udzubillahi mindzaalik.

Kamis, 22 Agustus 2013

Kontrakan Baru

Alhamdulillah udah dapet kontrakan baru di Jakarta Timur!
Terimakasih buat istriku dan Kevin yg menyempatkan diri muter2in komplek di deket sekolahan, alhamdulillah nemu juga berdasarkan info dari teman. Mohon maaf ya kalo aku waktu itu ngga bisa nemenin ikut nyari rumah baru.

Eh eh. Kenapa kok pindah kontrakan om?
Iya nih.
Sebenernya kami udah sayang banget di kontrakan yg lama. Rumahnya gede. Lingkungannya enak. Tetangga2 yang baik. Lokasi strategis. Kemana-mana deket. Temen2 masjid juga baik.
Tapi ngga kuku ama banjirnya, sob.

Hmmh. Gimana ya.
Udah empat kali lho air banjir masuk ke dalam rumah. Sedangkan yang banjir masuk carport mah udah ga keitung. Setiap hujan agak lama dikit langsung aja deg2an. Trauma. Asal hujan agak deres trs barang2 langsung dinaik2in, di keatas2an, kasur2 diangkat2, mobil pun diungsiin keluar komplek.
Fyuuh, ngga kuat deh ama banjir. Jadi ngga tenang.

banjir kanal timur
Kalo kontrakan baru gimana?
Insyaa Allah, berdasarkan cerita2 sih mudah2an kali ini bebas banjir. Aamiin ya Allah.
Lokasi kompleknya bersebelahan langsung dengan Banjir Kanal Timur (BKT, bekate). Jadi mudah2an bener deh ngga bakal kebanjiran.
Terus ke masjid juga deket lho. Bisa ngesot doang (ama kayang dan koprol dikit kalo mau hihihi).
Pokoknya deket deh.

Yang paling disyukuri, alhamdulillah, adalah lokasi tujuan Mama K naik motor selama ini jadi deket banget jarak tempuhnya. Ke sekolahnya Kevin deket, cuma kurleb 1,2 km.
Terus ke Kumon juga cuma kurleb 300-an meter. Ke kantorku juga kurleb 16km-an, naik motor tinggal menyusuri BKT. Udah menghemat banyak sekali waktu.

Senin, 19 Agustus 2013

Rendezvous Part 3 : Balik 30 Jam Saja

Tulisan ini adalah kelanjutan dari tulisanku yang sebelumnya Kevin Sunat.

Yuk lanjut.
Kami memang cukup lama berada di Jombang, sekitar tiga mingguan ya. Seminggu pertama masih puasa, lalu seminggu kedua menjelang lebaran, dan seminggu ketiga adalah minggu kami akan kembali ke Jakarta lagi.

Oh iya, sejak di Jakarta maupun di Jombang masih banyak lho orang2 yang jualan uang di pinggir jalan. Itu lho tuker uang baru, tapi tuker dengan nilai berbeda, jatohnya mah riba. Padahal uang itu alat tukar menukar, bukan barang dagangan jadi ngga boleh dijual begitu. Dan walau udah difatwa haram oleh MUI Jombang, tetep aja mereka berdiri menyodor2kan uang baru. (1)


Berhubung bapak mertua (ayahnya Mama K) sudah meninggal dunia, maka orangtua kami saat ini tinggal ibuku aja di Jombang, maka kami pun berlebaran di sana. Pagi2 kami berangkat ke Masjid Jami' Jombang di depan alun-alun. Ternyata berangkatnya kepagian, masih lengang. Padahal kalo di Mojoagung, jam enam pagi udah penuh, eh di sini masih lengang.

Jumat, 16 Agustus 2013

Rendezvous Part 2 : Kevin Sunat

Tulisan ini adalah kelanjutan dari tulisan sebelumnya Mudik 27 Jam.

sleeping child
Hai semua, yuk kita lanjutin lagi ya ceritanya.
Maka usai bertemu dengan keluarga Jombang, melepas kangen2an, sorenya kami meneruskan perjalanan ke rumah kami di Mojoagung, ke kampung halaman kami.

Generasi anak2 di dusun kami sudah berganti.
Anak2 kecil yang dulu sering kuceritain (sekitar empat tahunan kami menetap di dusun ini sejak pindah dari Madura) sekarang udah gede2 dan banyak yg udah baliq.
Sedangkan anak2 batita dulu, sekarang udah gedean, lari2an kesana sini, sebagian udah ngramein mushola.
Tapi ada yang tetep ga berubah dari generasi ke generasi.
Yaitu tatapan mata yg berseri2 dan lambaian2 tangan kecil mereka, sambil berebut berteriak,
"Abaaaaah abaaaah abaaaaah."
Lalu aku akan membalas lambaian mereka dgn sehangat mungkin.

Rendezvous Part 1 : Mudik 27 Jam

Assalamualaikum. Waaah, udah lama ya ngga keliatan. Kemana aja?
Eh maksudnya, kemana aja omsqu kok ga pernah ngeblog? Iya nih, kan ane mudik, Gan. Jadi memang di kampung halaman ga tersentuh ama blogging. Selain itu sinyal juga lemot pisan euy, jadi ya udah kupendam2 aja dalam hati. Jadi kalo tulisanku agak basi (karena udah lewat jauh dari kejadian) dan ngga anget2 lagi, gapapa ya. Anggep aja ini rekaman jejak, siapa tau bs bermanfaat, terutama buat aku sendiri.


Kisah ini diawali dari mudik pulkam ke Jombang. Ini pengalaman mudik pertama kali lho sodara2, dgn naik mobil sendiri dan nyupir sendiri. Yang disiapin apa aja, squ?

Kamis, 11 Juli 2013

Celoteh-Celoteh Kevin

Ini adalah sebagian tulisan2ku yang tercecer di thread "Celoteh Anak-anak" di Forum Masjid Shalahuddin DJP. Sebagian lucu2an aja sih hihihi. Mungkin dia lupa dengan dialog2 ini. Mungkin juga aku yang lupa dialog2 kami sehari2.
Dengan ditulis begini dan memindahkannya ke blog, akan jadi kenangan kelak kalo dia besar nanti.
Siapa tau.
Insyaa Allah.

asep, K, bani dan tika


27-12-2010
Kevin: Aku ngga mau main ke Kidulan
Aku: Kenapa,K?
Kevin: Suka dikatain,"anak e sopo iki kok ngganteng?" (anaknya siapa ini kok ganteng)
Aku: Doweeeng O_o Oalah... Nasib kita sama,nak.

***

20-10-2012
Kevin suka pada salah satu ayat di surat Al Fajr yang selalu diulang-ulang oleh Imam Masjidil Haram di rekaman mp3 murotal Al Qur’an yang sering mereka dengarkan di mobil.

“Kenapa Pa, kok orang itu bacanya diulang sampe dua kali.” tanya Kevin yang duduk di jok belakang mobil. “Artinya apa Pa?”

“Orang ini Imam Masjidil Haram, K.” kata Mama K.

Selasa, 09 Juli 2013

No Pain No Gain

Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,"Segala sesuatu yang di dalamnya tidak mengandung dzikrullah merupakan perbuatan sia-sia, senda gurau, dan permainan, kecuali empat (perkara), yaitu senda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih memanah, dan mengajarkan renang.” (HR. An-Nasa’i).

Umar bin Al-Khattab berkata,"Ajari anak-anakmu berenang, memanah dan naik kuda".

gaya dadaa
Aku bisa renang sejak SMP.
Waktu itu badanku emang keciiiiil beud. Kelas 1 SMP tuh tinggiku cuma 135cm, dan ga nambah banyak2 di kelas2 berikutnya. Sighs.
Nah, karena dengan berenang -konon- semua otot2 akan terlatih dan bikin badan tambah tinggi, maka aku pun rajin berenang sejak itu. Alhamdulillah agak tambah tinggi waktu SMA dan lulus SMA, jadi setinggi rata2 teman sebaya lah. Bahkan setelah kerja dan berkeluarga pun aku rutin renang seminggu dua - tiga kali. Pokoknya seneng banget ama yg namanya berenang. Yang kukuasai sih renang gaya dada, sedikit gaya bebas, sedikiiit gaya punggung dan sak ndulit gaya lumba2. Ah kalo kamu sih gaya dadaa ama gaya batu? Ya kan? Hayo ngakuuu! (mekso)

Jumat, 05 Juli 2013

Lirikan Matamu

Pernah ngga pas lagi sholat lalu lirak-lirik?
Atau ada sesuatu yang tiba2 menarik di sudut mata kita lalu tanpa sengaja kita melirik?
Atau ngga merasa karena pernah lirik2 gitu, soalnya memang ngga sengaja atau tanpa sadar. Pernah ngga?
Mulut tetep komat-kamit mengucapkan bacaan shalat tapi mata memandang ke arah lain yang -mungkin- hatinya pun melayang kesana sini. Atau bukan cuma melirik, tapi malah tengak tengok memalingkan wajah?

Dari ‘Aisyah Radhiallahu’anha dia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tentang orang yang menoleh (memalingkan pandangan) ketika shalat, maka Rasulullah Shallallahu’alahi Wasallam bersabda: “Itu adalah rampasan Setan dari shalat seorang hamba. (HR Bukhari)

Yeah, mungkin aku pernah.
Mungkin bukan satu dua kali. Mungkin juga sering. Hiks. I dunno. Ngga nyadar tentunya, karena saat kita berniat untuk shalat, maka kita memang ingin shalat kita khusyu'. Pasti begitu yang kita harapkan. Ya to?
Maka seharusnya lah kita tidak memalingkan pandangan kita ke arah lain. Itu bikin hati kita ikut mengembara kemana-mana.

Rabu, 26 Juni 2013

The End Of June

Akhir Juni ya judulnya?
Fyuuh. What can I say about Akhir Juni.
-seka keringet-

Menghadapi akhir Juni serasa berat bagi kami para auditor. Diawali instruksi dari Big Boss #1 untuk melakukan pemeriksaan khusus dadakan, aku kebagian lima perusahaan, dan harus kelar akhir Juni. Wow. Hanya dalam waktu dua bulan aku harus menyelesaikan lima. Ow, owkay. Entah gimana dengan tunggakan2 kerjaan yang lain "di luar yang lima itu".
Kriik - kriik - kriik.

Terus, belum lagi munculnya SK Mutasi bagi enam auditor di kantor kami yang harus capcus di akhir Juni.
Semua dimutasi ke luar Jawa, termasuk anggota tim ku semata wayang.
Wajah-wajah sedih terbayang.
Mata-mata sendu menerawang,
sesaat..setelah SK Mutasi tertayang.
Fyuuh.

Selasa, 25 Juni 2013

Gigih Mengejar Mimpi

gigih amat
Apakah aku cukup gigih mewujudkan mimpiku?
Mimpimu apa, squ?
Sebenernya sih pengen jadi coverboy, ha-ha-ha. Ngga ngga. Coverboy majalah bekas kali. Hag hag hag.
Jangan serius2 ah. Itu cuma becandaan.
Sebenernya sih aku mau jadi pemain sinetron.
Hmppfff. Hadeuh ini lagi. Ngga ngga. Pernah ada sih wajib pajak yg ngotot nanya "Kenapa kok ngga main sinetron SMA-SMA itu, Mas."
Ooo mungkin pantes jadi guru agama nya anak2 SMA kali ya?
"Bukan, ya jadi murid2nya." si Wajib Pajak tetep ngotot maksa nanyain ttg main sinetron. Jyaaaah. Mgkn waktu itu perutku masih rata, jd masih pantes jd anak SMA yang ga naek2 kelas belasan tahun.

Jumat, 21 Juni 2013

Tidak Sederhana Bagi Mereka


Jangan bilang2 ya. Kalo lagi di parkiran motor kantor, aku diem2 suka merhatiin detail motor Kawasaki Ninja 250cc warna hitam putih di sebelahku. Gede, cakep, keren banget. Motorku jadi kelihatan cupu, hihihi.
Lalu aku cerita ke istriku.
"Ngiler ya?" goda Mama K.
Lalu sambil tersenyum manis -uhuk- dia membandingkan saat sedang di jalan bersebelahan dengan suami istri yang boncengan naik motor honda cup 70.
Atau -suatu hari- lihat suami istri yang hanya mampu boncengan sepeda kayuh.

Kik-kuk. 
Towweeeeng.

Fuuh (jadi malu).
Iya iya. Aku juga cuma suka lihatnya aja kok, ngga mau beli juga (duite sopo).
"..rasanya jadi bersyukuuuur banget dengan apa yang kita punya." tambah Mama K kemudian.


Senin, 17 Juni 2013

Ruwet Kusut Tapi Indah

Semua berawal dari kegemaranku membaca buku2 komiknya Vbi (dibaca vebi) Djenggotten. Lucu2 dan mendidik, menyajikan Islam dalam keseharian kita dengan gambar dan cerita yang lucu-lucu. Nah karena aku suka, maka aku pun pengen orang lain juga suka. Aku pun sering share2 buku yg udah kubaca di Pesbuk maupun di Instagram. Mungkin hal itu membuat beberapa temenku tertarik untuk pengen baca juga. Pengen punya juga. Pengen beli juga. Maka ada beberapa temen yg nitip aku minta beliin, karena di kota tempat tinggalnya sangat sulit mencari komiknya Vbi.

Aku termasuk beruntung karena berada di kota besar, di mana banyak toko2 buku yang mudah terjangkau, sebutlah Gramedia misalnya. Tinggal ngesot dikit ama kayang dan koprol, lalu naik metromini sebentar, maka sampailah ke mol terdekat. Ya, walaupun aku juga kesananya naik motor. Masa ngesot. Itu cuma pengandaian aja hihihi. Ntar dikira enelan lagi!!!

Kamis, 30 Mei 2013

Don't Touch The Trigger

finger off the trigger
Perhatiin deh gambar di samping ini. Finger off the trigger, ini kaidah penting dalam dunia tembak menembak. Dulu aku lumayan aktif di dunia airsoftgun, jadi kenal betul tentang yang satu ini. Don't touch the trigger, jauhi pemicu nya. Letakkan jarimu di luar, kalo pengen selamet.
Tapi tulisanku ini bukan tentang airsoftgun sama sekali kok. Maklum aku udah pensiun cukup lama.
Ini tentang "menjauhi pemicu".

Sahabat fillah.
Kita ini mahluk yang dhaif jiddan -lemah sekali- dengan hawa nafsu yang besar dan punya potensi cenderung ke arah yang buruk. Potensi negatif untuk ingin terpuaskan hawa nafsunya dengan bermaksiyat. Bagaikan bensin dan api, setiap saat bisa tersulut, wuuuut, dan terbakar, kretek kretek kretek.
Kita masing2 tau apa dan di mana letak titik lemah kita.
Maka -bismillah- jauhi pemicunya.

Rabu, 29 Mei 2013

Berkacamata Akhirnya

Ini cerita lama, jaman aku masih mudaan dikit saat penempatan di Pamekasan, sebuah kota kecil di sebuah pulau: Isla de Saal.
Kebarat2an ya? Hihihi, aslinya pulau garam: Madura.
Sebenernya ya, aku itu udah senior di kantor, tapi saat itu aku baru saja "diturunkan jabatan" ku dari Korlak (Koordinator Pelaksana), menjadi pelaksana biasa. Ini terjadi dalam rangka persiapan menuju modernisasi DJP, saat semua Korlak dikembalikan menjadi pelaksana biasa lagi, hingga turun SK Jabatan yang baru. Dan aku yang sebenernya sudah cukup makan asam garam ini akhirnya dikembalikan lagi duduk di front desk, alias TPT (Tempat Pelayanan Terpadu). Sigh.

Lobby TPT adalah wajah kantor kami.
Berawal dari bagian depan kantor kami yang memang berkesan garang, angker dan macho. Bangunannya tinggi, gede, dengan dinding luarnya yang dilapisi keramik hitam, dan pilar2 yang kokoh. Pintu masuknya berupa kaca tembus pandang, menghubungkan dunia luar yang panas dengan bagian dalam lobby yang adem. Lobby di kantor kami ini besar dan luas sekali. Atapnya tinggi menjulang hingga tembus ke langit2 lantai dua, yang dihubungkan dengan sebuah tangga besar di sebelah kiri.
Tangga yang besar dan anggun. Itu lho kaya tangga yang dipake Kate Winslet di film Titanic. Atau tangga yang dipake Cinderella atau mungkin tangga yang dipake si Bawang Putih (ada ngga?).
Seakan2 nih ya, yang pantes turun di tangga itu jalannya kudu perlahan, anggun gemulai, langkah demi langkah, dengan make rok pesta yang lebar, mewah dan mahal. Hahaha. Hayalanku aja sih, lha wong yang biasa naik turun di situ ya temen2ku doang -kalo ngga ya Wajib Pajak-.hwehehe.

Kamis, 16 Mei 2013

Ini Cuma Soal Care

Siapa suka makan? Ngacung!
Wah sama dong aku juga suka makan. Dan karena semua pada suka makan, maka berbagi makanan sama dengan berbagi suka. Insya Allah termasuk amalan sholih dan berpahala. Maka jangan ragu2 untuk berbagi makanan.

Kalo ada kue (jatahku) di kantor, kadang kubawa pulang buat orang rumah. Yaa mungkin akan ada yg komen, "mending beli sendiri".
Ya gpp komen gitu.
Ini cuma soal care. Bukan soal pelit ga mau beli sendiri.
Saat ada makanan enak di depan kita, lalu kita mikir: ah yang di rumah kayanya bakal suka nih, maka kita bagi dengan yg di rumah. Itu aja.

Selasa, 07 Mei 2013

Cemooh Cemungud

celana laa isbal

Seorang motivator berjas rapi tampil di depan para peserta di kantorku. Setelah sebelumnya menyemangati dengan ucapan berapi2, lalu dia menyuruh beberapa peserta maju ke depan. Salah satu peserta yg berdiri di depan ada yg bercelana laa isbal, cingkrang di atas mata kaki. Si motivator ini pun dengan kata2 mengejek mulai mencemooh bahwa penampilan yang begini ini ngga pantes dan ngga rapi dipake ngantor.  Grrrhhh.

Apakah dia membandingkan dengan dirinya yang berjas? dan merasa situ oke?
Subhanallah.
 
Kalau memang dia non muslim, wajarlah kalo dia tidak faham bahwa bercelana laa isbal adalah bagian dari syari'at Islam, sunnah dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. 
Yang bikin sedih dan sebel adalah karena si motivator itu muslim, dan dia menghina saudaranya sendiri yang berusaha tegak di atas sunnah. 1)

Sabtu, 27 April 2013

Huuufft, Kevin Berantem [Lagi]

Masih inget cerita Kevin berantem ama Avocado? Itu lho yang di tulisanku yang lalu di What? Kevin berantem! Kisah itu terjadi di bulan Maret lalu. Konon Avocado yang akhirnya dihukum oleh Pak Guru di tiang bendera karena dia yang mulai duluan mengolok2.

Dulu pertama kali sekolah di Jakarta sini, aku kuatir Kevin akan sering dibully ama temen2nya. Bahkan di awal2 sekolah udah ada yang ngajak ribut, karena ngga dikasih contekan. Kisah itu bisa dibaca di Ngajak Ribut, Lo? yang kutulis sekitaran bulan Oktober tahun lalu.

Dan ternyata kemaren ada cerita baru lagi.
Kevin berantem lagi!!
Hiyaaaaaa...

Ceritanya begini.

Selasa, 16 April 2013

Sempetin Dhuha

Dari Abi Hurairah radhiyallahuanhu berkata,"Aku telah diwasiatkan oleh Nabi shallallahu alaihi wasallam untuk tidak meninggalkan tiga perkara : Tidak tidur kecuali setelah Shalat Witir, tidak meninggalkan dua rakaat Shalat Dhuha karena itu adalah shalat awwabin, dan tidak meninggalkan puasa tiga hari dalam sebulan. (HR. Al-Bukhari)

Dari hadits di atas ada tiga amalan yang disebutkan oleh Abi Hurairah radhiyallahuanhu. Soal witir dan tahajud udah pernah kubahas di sini. Soal puasa ayyumul bidh juga udah pernah kubahas dalam blog ini di sini. Sekarang tinggal satu yang mau kutulis, yaitu tentang Shalat Dhuha. Moga2 setelah ini kita bisa istiqamah ya mengamalkan wasiat dari Rasulullah di atas.
Emang kira2 alesan apa yg bikin kita ngga sholat Dhuha?

Jumat, 12 April 2013

Salah Kostum

"Ada undangan dari kantor pusat besok." kata temenku.
"Siapa aja yg dipanggil?"
"Semua ketua tim ama Supervisor."
Waduh, jangan2 kaya kemarin itu ke kantor pusat, pernah dipanggilin ditanyain tunggakan kerjaan. Ah ngga enak banget. Tertekan. Bayanganku di  hari itu nanti bakal diadili ama pejabat di sana. Kata "kantor pusat" entah kenapa akhir2 ini kaya momok yang menakutkanku. Aku emang ngga baca undangan yang dibaca temenku tadi sih. Itu salahku. Aku cuma baca Surat Tugas bagi ku sbg surat jalan untuk berangkat ke sana.

Maka hari itu, abis subuhan aku pun berangkat bawa mobil sendirian. Langit masih gelap. Untuk ukuran Jakarta, kita emang kudu berangkat sebelum keduluan matahari terbit. Kalo ngga gitu, bakal kejebak macet, atau kena 3in1 -sekalipun dalam kisah ku ini jam undangannya jam 9 pagi.

Selasa, 09 April 2013

Demen Nerf


Kami (aku dan Kevin) lagi demen Nerf nih.  Pasti udah ngga asing lagi ya ama Nerf, soalnya kadang iklannya suka ada di tv. Kalo mau nyari di youtube juga banyak banget tuh video2 tentang Nerf yang keren2 banget.

Maverick
Semua berawal dari saudara sepupunya Kevin yang bernama Ndo yang tinggal di Cibubur sana. Si Ndo ini punya pistol mainan Nerf ini. Punya si Ndo ini namanya Nerf Maverick! Modelnya kaya revolver. Bahannya dari plastik, sedangkan peluru2nya berupa dart dari busa, yang ngga akan sakit kalo kena tembak.
Ciri khasnya Nerf ini, bentuk2nya yang futuristik abis, desainnya kaya senjata2 alien gitu deh dan warna2 ngejreng. Ada yang kuning lah, biru, merah, oranye, ijo dsb. Wah sejak saat itu sepertinya Kevin pengen juga punya Nerf. Tapi yg terutama sih sebenernya aku yang kepingin punya juga hahaha. Kan seru tuh buat mainan di rumah dan ngga berbahaya.

Jumat, 05 April 2013

Teman Maksiyat

Buang teman maksiyat
Jauhi orang yang jahat
Daripada nambah mudharat
Kita jadi susah bertaubat
Apa nunggu dia sikat?
Jangankan kita yang bukan kerabat

Kepada Allah aja dia khianat

Maka buang dia cepat-cepat
Yuk udahan, segera tobat
Cari temen yang shalih shalihat

Selasa, 02 April 2013

Cerita Kevin Nemu Duit

duit lecek
Suatu malam, aku duduk berdua ama Kevin sambil ngopi.
Aku sengaja menyediakan waktu baginya untuk bercerita, menatap matanya dgn 100% fokus hanya kepadanya.
"Pa, kuceritain ya.
Set,
Aku kan diajak Mbah, tapi ngga boleh Mama." katanya dengan nyerocos.
Hihihi, bentar2, itu kok ada "set" nya segala sih, K.
Rupanya dia mau cerita tentang kejadian waktu masih di Jombang.
"Ya udah." dia meneruskan, "Trus di depan mushola itu ada apa, kok kaya kertas, atau kaya duit. Trus kuambil.."
Kupotong, "Ternyata telek?" tebakku ngaco. Telek ini bahasa jawa, artinya kotoran.

Rabu, 27 Maret 2013

Bubur Ayam Yang Lebih Lezat Dari Biasanya


"Bubur Ayaaaaam.." teriak si bapak yang jualan keliling dengan sepeda motornya. Beliau ini suka ngider di komplek kami sekitar jam enam pagi setiap harinya.
Biasanya, kalo dari kejauhan udah kedengeran suara begini, langsung deh aku dan Kevin heboh. Ada bubur ayam, ada bubur ayam, ada bubur ayam!! Ketepak ketepok ketepak ketepok, suara kaki kami berlarian. Kami harus bergerak cepat, karena kuatir si Bubur lewat dan hilang dari pandangan.

Ada yang bertugas ke belakang ngambil mangkok2, ada yang lari ke depan buka pager, panggil si penjual, ada juga yang panik nyariin dompet.
"Keviin, dompetku mana ya? Liat ngga?" tanyaku panik. Tengok sana sini.
"Ini Pa, pake duitku aja." kata Kevin sambil mengkorek2 uang ribu2an dari dompetnya. Uang di dompet itu adalah uang tabungannya. Biasanya nih, dari uang saku sehari2nya Kevin menyisihkan sebagian buat jajan di sekolah, sebagian buat isi toples sodaqoh dan buat ditabung di dompet. "Berapa Pa tiga?"
"Lho, kamu mau bayarin?" aku menatap takjub.
Kevin ngangguk mantap.
Masyaa Allah. "Lima belas ribu." kataku. Lalu Kevin ngasih duit leceknya ke aku.
Alhamdulillah ditraktir Kevin. Terharu rasanya lho. 

Senin, 25 Maret 2013

Tobat Ngrokok



Dulu aku perokok.
Jaman kuliah rokokku Gudang Garam Internasional -anak Jakarta biasa nyebutnya Gudang Garem Filter-. Itu lho yang filternya pendek. Kenapa ngrokok, Squ? Asli, cuma buat ikut2an aja. Yang lain ngrokok, ane juga ngrokok. Merasa keren kalo ngrokok.
Lalu lama2 merasa pusing dan berat di kepala. Kemudian tanpa basa-basi aku ganti ke Sampoerna A Mild yang putih itu. Lebih ringan, tapi cepet abis.
Ngabisin duit maksudnya.
Lalu perlahan aku ngga beli rokok lagi, tapi masih ngrokok kadang2 minta temen (buseet).
Lalu perlahan mulai bosen dan makin jaraaaaang ngrokok hingga akhirnya berhenti sama sekali. Badanku yang kurus pun akhirnya mulai berisi.


Setelah nikah ternyata aku masih ngrokok hanya kalo lagi nyupir mobil jarak jauh. Itu berarti, ya anggaplah kira2 empat bulan sekali, kalo pas mudik aja. Sebatang dua batang lah kira2 dalam satu perjalanan jauh.
"Biar ngga ngantuk." alasanku waktu itu. Tapi Mama K ngga suka asepnya, karena itu biasanya jendela mobil kubuka lebar-lebar, biar ngga kena Kevin juga yg masih itu masih kecil.
Suatu ketika dalam perjalanan jauh Madura-Jombang, aku turun dari mobil, nyebrang jalan menuju Indomare* (maap harus kusensor biar ga dikira ngiklan) untuk beli rokok "Tombo ngantuk."
Sekali lagi, aku memang ga ngerokok kecuali nyupir jauh begini.

Jumat, 22 Maret 2013

Abi Nikah Lagi

[fiksi]

Saat itu Ruslan sedang membaca kitab di kamar, saat tiba-tiba Fatimah istrinya yang masih mengenakan mukenah  menghampirinya dengan air mata meleleh di pipi.
"Abi..." bisiknya.
Ruslan mengerutkan kening. Ada apa lagi ini? Diletakkannya kitab itu di meja dengan posisi masih terbuka, lalu membiarkan istrinya duduk di sisinya. "Ada apa?" tanya Ruslan dengan lembut. Fatimah menatap mata suaminya dalam-dalam dengan mata berkaca-kaca.
"Abi.." Fatimah mulai berkata lirih, "Kalo aku meninggal.."
Ruslan mengusap air mata di pipi istrinya dengan ibu jari. Lalu Fatimah meneruskan ucapannya yang terpotong tadi, "Kalo aku meninggal, abi nikah lagi ya?"
Ah.
Pertanyaan apa lagi ini. Pertanyaan masa depan yang hanya bisa dijawab kalau Ruslan memiliki mesin waktu yang cuma ada di cerita science fiction.

Senin, 18 Maret 2013

What? Kevin Berantem!

avocado
Suatu hari seorang ibu ada yang inbox aku yang bercerita bahwa anaknya bandel, disuruh mandi susah, disuruh belajar susah. Lalu dia juga bertanya kurang lebih, "Gimana sih caranya kok bisa didik anak bisa (baik) seperti Kevin?" Glek. Wadduh.
Ngek ngok o_O

Sahabatku fillah.
Kalo aku banyak cerita tentang Kevin sehari2 yang baik2, ya memang harusnya begitu, hanya yang baik2 saja lah yang dicerita2in. Siapa tau menginspirasi. Kevin sama aja ama anak2 lain yang bandel, seneng main, duduk bersila jam2an di depan PS, disuruh mandi susah, disuruh belajar males2an, rame di kelas, dimarahin pak guru dan bu guru.
Sama aja kaya kecil kita dulu hihihi. Ya kan?
Jadi aku dan Mama K juga sama aja suka ngomel2in Kevin kalo di rumah. "Keeeviiiiiin!!!"

Sama aja kaya kalo aku sering cerita atau menasehati hal baik. Itu bukan berarti aku udah baik. Masih jawuuuh (pake w) untuk dibilang baik. Masih blepotan, jatuh bangun, ilmu sedikit, yang diamalin lebih sedikit lagi. Cuma dengan berbagi cerita yang baik2 di blog begini, siapa tau bisa bareng2 belajar gitu.